Unduh Aplikasi
31.25% Sebuah Kebohongan / Chapter 15: 15

Bab 15: 15

***

"ck, obat tidur" keluh Hikaru ketika mendapati kepalanya pusing. padahal Hikaru berusaha menghindarinya.

dan ternyata mereka memasukkan nya ke dalam botol infus. Hana melakukan nya, dengan tugasnya sebagai suster.

Yang mengurus pasien. atau mungkin semuanya hanyalah penebusan dosa-?

Hikaru menutup matanya untuk yang kesekian kalinya, terpaksa tertidur karena obat tidur. kalau tidak, Hikaru tidak mau tidur kalau bisa selamanya.

Hikaru tidak mau masuk ke dalam dunia mengerikan itu lagi. Hikaru merasakan ngantuk teramat sangat , tidak bisa menahannya lagi. memejamkan matanya perlahan hingga merasakan bahwa Hikaru masuk ke dalam dunia penuh kegelapan tanpa dasar lagi. sendirian. yah, Hikaru selalu sendirian.

tidak aneh lagi. Hikaru sudah terbiasa. mimpi yang selalu sama dan seolah menghantuinya terus menerus.

seseorang memeluknya, kehangatan yang terasa familiar. seolah selalu berada di sisinya, bayangan hitam lagi. yang memeluk lembut dirinya.

dia tersenyum, "Hikaru...kau tidak apa apa?" tanyanya dengan kasih sayang.

Hikaru tanpa sadar tersenyum, semua perhatian yang dirindukannya.

seorang gadis memberikannya.

"baik.., selama ada Hana..aku akan baik baik saja,.." Hana mengenggam erat tangan Hikaru, rasanya begitu hangat.

Hikaru mengenggam balik tangan itu, dan memiringkan wajahnya tersenyum lebar. senyuman pertama dan terakhir nya, rasa bahagia pertama dan terakhir bagi Hikaru. sebelum semuanya hilang. sebelum Hikaru sadar, kalau semuanya hanyalah sebuah kebohongan belaka.

dia tersenyum mendorong pundak Hikaru kebelakang. Hikaru bisa merasakan tubuhnya terjatuh dari ketinggian, Hikaru melihat ke arah langit yang berwarna kelabu. wanita yang tersenyum, wanita yang menjadi bayangan hitam. dia tersenyum manis, senyuman yang terasa berbeda.

penuh rasa kebencian dan kepuasan.

"Hana.. kenapa?"

perkataan yang terlontar kan begitu saja, Hana tersenyum disana. meksipun hanya bayangan hitam yang selalu sama, Hikaru mengetahuinya itu adalah Akahana. meksipun Hikaru tidak mengingatnya lagi bagaimana bentuk Hana, mungkin Hikaru tidak ingin mengingatnya dan melupakannya dari dalam ingatannya yang paling dalam.

Hana hanyalah bayangan hitam.

bayangan hitam menakutkan.

"aku membencimu" kata Hana seraya tersenyum. Kini Hikaru mengetahuinya arti dari senyuman Hana, bukan karena hana mencintainya tapi Hana ingin membunuhnya secara perlahan melalui cinta yang diberikannya, seketika senyuman Hikaru lenyap dan berganti dengan warna kelabu yang membuat Hikaru tidak dapat melihat apapun.

Hana dan keadaan sekitarnya.

Hikaru merasakan dirinya jatuh tidak berdasar, merasakan angin yang perlahan menyapu dirinya. Hikaru hanya sendirian, semuanya membencinya.

Srek..

hingga Hikaru merasakan sebuah benda yang menusuk ke matanya.

rasanya sakit. Hikaru mengingatnya.

untuk seumur hidupnya.

tidak terlupakan bagaimana hana, orang yang dicintainya menyakitinya.

tidak, dari sejak awal Hana berusaha menghancurkan hidupnya. hidupnya yang memang sudah hancur, dan hanya sedikit lebih hancur hingga lebur.

hingga tidak bersisa lagi.

Hikaru memang dari awal sudah hancur. Hikaru hanya tersenyum hambar.

hingga merasakan darah yang mulai mengaburkan pandangannya,

dan untuk sekali lagi Hikaru terbangun, memegangi matanya seolah matanya benar benar tertusuk. namun yang di dapati nya hanyalah ruang kosong di mata sebelah kirinya itu. Hikaru tersenyum hambar, benar Hikaru sudah kehilangannya. untuk apa dicari lagi-?

Hikaru sudah kehilangan semuanya.

adakah yang tersisa-?

***

sebuah makanan disodorkan padanya, martabak. makanan kesukaannya.

seseorang dengan surai coklat yang terlihat rapi. mungkin kamuflase, dengan kedua mata hijau emerald, dia tersenyum ramah pada Hikaru, duduk di satu-satunya kursi di kamarnya.

selalu di tempat yang sama.

"mau martabak?" Tanyanya ramah.

Hikaru hanya terdiam. merasakan angin yang menyapu perlahan ruangan itu.

Hikaru mengabaikannya, dan balik menatap ke arah jendela. di atas kasur, dengan infus di tangannya. kondisinya begitu menyedihkan, tidak sama seperti di mimpi yang gelap itu. ada seseorang, Hikaru tidak mau mengakuinya.

namun Kazuya selalu datang, walaupun Hikaru bersikeras menolak nya.

Hikaru bisa melihat beberapa luka yang disebabkan olehnya membekas.

Kazuya pasti sangat kesulitan.

"Kazuya.."

"hm?"

"kenapa kau mau disini? menebus dosa, seperti Hana?" tanya Hikaru. dengan mata hitamnya yang kosong ke arah jendela, beberapa hari ini mimpi yang selalu sama menghantuinya lagi dan lagi. namun lama kelamaan Hikaru sudah terbiasa dan menerimanya. tidak histeris seperti yang sebelumnya.

Hikaru terlalu paranoid. mungkin karena Hikaru sudah lama hidup dan terjebak dalam lingkungan yang seperti itu.

Kazuya tersenyum lagi. Hikaru tidak mengerti, alasan Kazuya bersamanya.

disaat semuanya membencinya. dan membiarkan Hikaru perlahan hancur.

"aku membencimu. aku ingin sekali menghancurkan mu..." bisik Kazuya. memandangi bunga di vas bunga yang perlahan bermekaran dalam ruangan yang sempit. Hikaru mengetahuinya, Hikaru tau kalau Kazuya membencinya.

"Hikaru, namun itu dulu....sekarang aku ingin menyelamatkanmu, kau pantas untuk berbahagia Hikaru..." seru Kazuya, membuat Hikaru menatapnya datar.

Kazuya menunjuk ke arah vas bunga, bunga yang dibawakannya beberapa hari yang lalu. Hikaru ikut melihatnya.

"kau pantas berbahagia, makanya aku akan mencarinya bersamamu.., kau menarik Hikaru...makanya, mungkin jika aku bersamamu. aku akan menemukan banyak hal yang menarik bersamamu"

"lagipula aku penasaran memiliki sahabat itu seperti apa-?" seru Kazuya seraya tersenyum lebar. Hikaru mengerjapkan matanya, tidak menyangka kalau alasan Kazuya melakukan semua ini karena alasan sesederhana itu. karena dirinya.

ternyata ada yang memperhatikannya.

ada yang ingin dia berbahagia.

semua bayangan hitam dan kenangan buruk yang selama ini menghantuinya.

hanya satu orang saja. satu orang saja cukup membuatnya berbahagia.

berharap untuk bahagia.

"apa kau mengizinkan ku untuk bersahabat denganmu?, ah..aku tau kalau aku akan menyebalkan, tapi kau juga lebih menyebalkan kan-?" seru Kazuya, mengarahkan potongan martabak yang dibagi nya menjadi dua.

Hikaru tersenyum, meraih martabak itu.

"benar, pasti akan menyenangkan!" seru Hikaru tersenyum lebar dengan tulus.

Membuat Kazuya ikut tersenyum. sahabat itu ternyata menyenangkan ya-?

meksipun hanya berawal dari kebohongan. ternyata menyenangkan. Kazuya ingin merasakannya lagi.

kali ini tanpa kebohongan.

"apa aku bisa berbahagia Kazuya?" seru Hikaru menatap ke arah jendela.

suara burung berkicau. hari yang cerah, tanpa adanya kegelapan malam.

"pasti..kau pasti akan bisa mendapatkan Hikaru, selama itu aku akan selalu berada disisimu.." seru Kazuya dengan wajah tampannya yang selalu terlihat begitu santai.

'Anak yang tenang', julukan yang sepertinya cocok untuknya dan lagi Kazuya tidak pernah meninggalkannya. Kazuya adalah sahabat yang ideal tanpa Hikaru sadari, Kazuya selalu bersama dengannya, sebelum hilang ingatan hingga dia melupakan ingatannya.

Kazuya selalu bersama dengannya.

mungkin semuanya berawal dari kebohongan, namun Hikaru juga ingin meraih kebahagiaannya.

dengan mempercayai seseorang.

walaupun sedikit.

Hikaru ingin merasakannya. merasakan 'kebahagiaan' yang membuatnya tersenyum, dan membuatnya berpikir kalau ada kebahagiaan di dunia ini.

dunia yang membuatnya menderita.

bersama dengan Kazuya. apa Hikaru bisa mendapatkannya-?

Hikaru bisa melihatnya. ketulusan Kazuya, entah kenapa Hikaru bisa mempercayainya. tidak ada yang membuat Hikaru bisa membencinya.

Hikaru tidak bisa membencinya untuk alasan yang tidak diketahuinya.

Dan...

karena Hikaru tau, kalau Kazuya tidak berbohong. dan Hikaru juga tidak ingin lagi berbohong. kebohongan, dan kebenaran, hal yang tidak akan berakhir. dan kali ini bukanlah kebohongan.

Hikaru ingin memilih sahabat, daripada cinta. Hikaru lebih mengharapkan sahabat yang akan selalu bersama dengannya, meksipun Hikaru tidak akan pernah lagi ingin merasakan cinta.

sahabat-, menurut Hikaru sudah cukup. sahabat yang akan selalu bersamanya.

dalam suka duka. itulah sahabat.

Untuk membuatnya tidak sendirian.

dalam menghadapi kehidupan yang penuh dengan kebohongan, penuh dengan penderitaan yang semakin menghancurkan. kebohongan yang mungkin akan menyelamatkan Hikaru dari kebenaran, namun kebenaran akan selalu ada dan menunggu Hikaru untuk menerimanya dan menjadi lebih baik lagi. menjadi sosok yang baru dan jauh lebih kuat, Hikaru akan menerimanya.

lagipula dia adalah Hikaru.

'Cahaya', menebar kebahagiaan bagi semua orang dan juga dirinya sendiri.

***

bayangan hitam perlahan berwarna, berubah menjadi Kazuya. Kazuya terlihat sama, bedanya Kazuya terlihat lebih pemarah dan lebih berandalan.

Hikaru yang duduk sendirian di dalam kegelapan, luka yang perlahan mulai terobati. Hikaru mengatupkan kedua kakinya di pojokkan yang gelap dan menyembunyikan wajahnya di antara kedua kakinya, merasakan rasa dingin yang menusuk dan hanya sendirian.

Kazuya datang ke sana, mendecih kesal.

"haaah..dasar merepotkan, kenapa kau selalu seperti ini.. Hikaru?"

Hikaru menatapnya dengan terkejut, mata emerald indah yang tidak pernah mengalihkan pandangannya dari Hikaru. seolah selalu memperhatikannya.

"aku pasti akan menyelamatkan mu, rival ku tidak boleh menyedihkan seperti ini. kau terlihat aneh, Teman-?" seru Kazuya, mengarahkan tangannya mengulurkannya pada Hikaru, Hikaru terdiam. dengan wajah yang kacau dan berantakan dengan luka dan goresan.

Hikaru meraihnya dengan semuanya mulai berubah, Hikaru bisa melihat cahaya di baliknya, kebahagiaan yang pada akhirnya dapat dirasakannya.

dan itu adalah Kazuya.

Sahabatnya.

***

'Kau sudah menyelamatkan ku.

terimakasih Kazuya. Sahabatku'- Hikaru.

***


next chapter
Load failed, please RETRY

Status Power Mingguan

Rank -- Peringkat Power
Stone -- Power stone

Membuka kunci kumpulan bab

Indeks

Opsi Tampilan

Latar Belakang

Font

Ukuran

Komentar pada bab

Tulis ulasan Status Membaca: C15
Gagal mengirim. Silakan coba lagi
  • Kualitas penulisan
  • Stabilitas Pembaruan
  • Pengembangan Cerita
  • Desain Karakter
  • Latar Belakang Dunia

Skor total 0.0

Ulasan berhasil diposting! Baca ulasan lebih lanjut
Pilih Power Stone
Rank NO.-- Peringkat Power
Stone -- Batu Daya
Laporkan konten yang tidak pantas
Tip kesalahan

Laporkan penyalahgunaan

Komentar paragraf

Masuk