Unduh Aplikasi
53.84% SCHOOL IN THE VIRTUAL WORLD / Chapter 6: WALAU DENDAM TELAH SIRNA - KEBAHAGIAN TAKKAN PERNAH KEMBALI #7

Bab 6: WALAU DENDAM TELAH SIRNA - KEBAHAGIAN TAKKAN PERNAH KEMBALI #7

Saat aku baru saja keluar dari mesin virtual itu, langsung saja disambut ekspresi kakek yang kesal karena aku terlalu lama didunia itu, (tampaknya aku terlalu berlebihan dalam mencari kelas). "bukannya pertemuan disana sudah berakhir beberapa jam yang lalu" dengan ekspresi yang sedikit terbawa amarah. Dengan senyuman seolah tidak bersalah aku mengatakan "tadi sangat sulit untuk mencari ruang kelas kek, karena itulah menjadi sangat lama" lalu kakek mengatakan

"kakek mengunggumu di depan pintu masuk dungeon yang kau bilang banyak senjata bagusnya" seketika aku ingat kalau aku ada janji akan melakukan dungeon bersamanya. Dengan senyuman sedikit bersalah aku merangkul kakek sambil membisikkan sesuatu tentang tournament itu, dan sepertinya itu adalah keputusan buruk yang kulakukan untuk membujuknya.

"cucuku harus berpartisipasi dan menang" Dengan semangat membara dan amarah yang seketika hilang kakek mengatakan

"(sial sepertinya aku salah bicara)"

"cucuku kamu harus menunjukkan bakat seorang keponakan raja, kamu harus berpartisipasi, harus"

"ho-ho-ho, akhirnya tiba kesempatan cucuku untuk menampilkan bakatnya didunia yang aneh ini, kamu harus memenangkan posisi pertama".

"astaga apa yang harus kulakukan melihat salasatu kandidat peserta saja merupakan 100besar" (kuucapkan dalam hati)

Dengan berpikir sejenak aku memberikan argument baru agar tidak mengikuti tournament itu, namun melihat ekspresinya begitu bersemangat dan kata-kata terakhirnya sebelum meninggalkan kamarku

"kamu harus menang cucuku… (lalu menoleh dan menatapku dengan tajam dan melajutkan perkataannya) bila kalah… … maka tidak ada dunia virtual lagi untukmu"

"tidakkkkkkkkkkk" (aku menjerit dalam hati sambil meneteskan air mata)

"tapi ke.."

"tidak ada tapi-tapian, intinya kamu harus menang"

Sambil tertawa kegirangan dan semangat dia meninggalkan kamarku.

"Sial, orang tua itu akhirnya menunjukkan taringnya" kuucapkan dalam hati.

Seperti aku harus meninggalkan keseharian ku yang santai, bahkan sangat sulit membujuk kakek agar waktu belajarku setiap hari yang awalnya 1jam setengah menjadi 30menit, tapi ujungnya aku tetap belajar sendiri lebih lama dari waktu awal agar nilaiku tidak buruk karena Guru Archain lebih kejam daripada kakek.

Ada apa dengan orang-orang ini, mereka begitu menyeramkan. Sudahlah lebih baik aku turun dan makan malam saja.

Saat aku di tangga, kakek mengatakan

"Turunlah Rianda, hari ini kakek memesankan makanan favorit kamu"

Dari, kata-katanya itu aku tau kalau Ibu, tidak pulang hari ini, mengingat pengumuman tentang tournament tadi pasti membuatnya sibuk. Karena Dunia virtual pertama dan satu-satunya didunia ini, dikelolah langsung oleh negara, yang bekerja dalam pengembangan Dunia virtual ini, semuanya merupakan Pegawai pemerintah non departemen seperti perpustakaan. wajar saja dia tidak pulang karena mengurusi berkas-berkas yang ada. Selain itu kamar di Istana sangatlah menakjubkan.

Namun kakek tidak mau tinggal di Istana kerajaan, karena dia sudah karena orang-orang setiap berbicara dengannya sangatlah formal, namun Ketika ayah dan pamanku masih kecil mereka diajari untuk tidak formal diantara mereka, biasa saja bersikap, untuk merilekskan hidup kata kakek. Namun itu juga yang membuat kata-kata sang raja saat ini suka melewati batas, maka dari itu ibu yang menjadi juru bicara raja, untuk menghindari kesalapahaman dari kata-kata raja.

Bahkan pidato-pidato raja dibuat oleh ibuku. Karena ayah dan pamanku sama-sama tidak bisa melakukan hal formal seperti pidato, namun mereka dijuluki sebagai pemimpin paling jenius dalam mengembangkan ekonomi, politik dan hubungan antara negara-negara yang hancur, merekalah yang meredam dan membuat seluruh kerajaan benar-benar Bersatu, karena kakekku beberapa tahun setelah perang memutuskan pension. Dan tinggal dirumah sederhana yang, namun sepertinya ini tidak sederhana, memiliki gym pribadi dan kolam berenang yang begitu luas. Kakek memang meminta yang sederhana saja, namun asistennya memberikan yang sangat luar biasa. Sekarang asistennya atau tangan kanan raja kini digantikan ayahku, dan sang asisten yang merupakan juga ahli strategi, dia juga memutuskan pensiun dan tinggal di pinggiran benua seperti kakek, bisa katakan kami bertetangga.

Namanya, Julius Heleonidas, dia merupakan ayah dari Guru Archain. Namun tidak ada yang mengetahuinya selain keluarga kerajaan. Bahkan asisten raja terdahulu saja yang diketahui hanya julukannya saja "Blood Party" bukan tanpa alasan dia mendapakan julukan seperti ini, karena metodenya yang kejam dalam menghabisi musuh, bisa dikatakan dia seorang pembantai. Bahkan strategi menghancurkan negara BSB adalah hasil pemikirannya, karena kekuatannya adalah kecerdasannya. Walau begitu dia merupakan orang yang baik, walau sangat menyeramkan karena senyumannya seperti seorang pembunuh sejati.

Alasan dia berada dekat dengan kakek tentu saja untuk mengawasinya, lebih tepatnya agar tidak ada yang memprovokasinya.

Seperti biasa walau tersenyum kakek masih menunjukkan ekspresi sedih Ketika makan malam, dia belum move-on karena kematian orang yang dicintainya, walau balas dendam mereka berdua sudah dilakukan, tetap saja mereka terlihat hampa. Istri kakek dan Istri asistennya, dibunuh oleh BSB karena dicurigai sebgai mata-mata. Bahkan mereka tidak mendapatkan hak untuk bicara, karena itu hanya alibi untuk menutup dan mengalihkan isu korupsi dinegara BSB saat itu. Mereka berdua merupakan Menteri dinegara itu, walau mereka bukan berasal dari sana, tapi kejeniussan mereka dan keterampilan mereka hingga bisa membuat mereka menjadi Menteri. Namun karena mereka dibunuh dan dianggap sebagai mata-mata, membuat kematiannya dianggap sebagai seorang penghianat. Kakek sangat bersedih dengan temannya. Sepertinya negara itu melakukan kesalahan yang tidak seharusnya dilakukan sehingga membuat lenyapnya seluruh negara itu bahkan benuanya.


next chapter
Load failed, please RETRY

Status Power Mingguan

Rank -- Peringkat Power
Stone -- Power stone

Membuka kunci kumpulan bab

Indeks

Opsi Tampilan

Latar Belakang

Font

Ukuran

Komentar pada bab

Tulis ulasan Status Membaca: C6
Gagal mengirim. Silakan coba lagi
  • Kualitas penulisan
  • Stabilitas Pembaruan
  • Pengembangan Cerita
  • Desain Karakter
  • Latar Belakang Dunia

Skor total 0.0

Ulasan berhasil diposting! Baca ulasan lebih lanjut
Pilih Power Stone
Rank NO.-- Peringkat Power
Stone -- Batu Daya
Laporkan konten yang tidak pantas
Tip kesalahan

Laporkan penyalahgunaan

Komentar paragraf

Masuk