Dari tadi Jennie tak berhenti mengunyah, nafsu makannya melonjak naik setelah Lisa dengan terus terusan menyuapinya makanan. Pipi itu penuh terisi dengan berbagai bentuk makanan, Lisa hanya menikmati muka bahagia yang sudah sangat jarang dia temui itu.
Berulang kali Jennie mengelus rambut Lisa lalu kembali fokus dengan kunyahannya, dia menyadari banyak sekali luka yang bahkan belum sepenuhnya sembuh dari tubuh itu, namun dengan tegar Lisa membiarkannya begitu saja.
"Jahitan di kepala kakak masih sakit?" Dengan lembut Jennie mengelus bekas luka itu.
Sedikit meringis, namun jelas Lisa tak ingin Jennie kembali khawatir dengan keadaannya.
"Udah gak Bun"
Cukup hari ini dia ingin hidupnya jauh dari kesedihan, biarkan luka ini dia simpan sendirian.
"Bunda Om Noban gak kesini kan ya?"
Hati Jennie langsung berdenyut sakit saat mendengar panggilan itu keluar dari mulut anaknya, dia tahu persis Nobani yang memintanya, melarang dengan keras Lisa untuk memanggilnya Ayah.
"Entahlah nak"