Rasanya, tidak mungkin apabila aku bersedia membelikan sebuah hadiah untuk Syakhira. Apalagi selama berbincang dengan Ayah tak 'kan berjalan mulus, termasuk pertanyaan dari beliau bahwa nanti mau belikan Playstation terbaru. Mungkin maksud Ayah, "Oh, ya sekarang baru ingat katanya Playstation terbaru bakal rilis beberapa tahun lagi."
Namun, mengapa aku enggak bilang saja bersedia enggak belikan Playstation untukku? Jangan sampai hanya bicara kosong doang, selepas itu malah minta ke Bunda. Otomatis tahu dong, uang tersebut untuk apa? untuk sekarang lebih mau memperbaiki nilai semester pertama jelek banget. Sampai membuat Bunda marah besar padaku.
Tetapi selama beberapa minggu kemudian, setelah itu baru kembali ke sedia kala. Tidak sabar menunggu hasil nilai mata Kuliah semester kedua tahun ini, apakah mulai membaik atau malah semakin jelek dari semester sebelumnya? Padahal jurusan ini keinginanku bukan keinginan orang tuaku. seharusnya, nilaiku bagus dari teman sekelasku.