Setelah bermalam di rumah Ahmad, pada subuhnya Mori berpamitan kepada Ahmad dan Dahnia, kakek, neneknya. Ahmad merangkul Mori dan berbisik. "Kamu kan bisa membuat portal. Sering-seringlah ke tempat kakek sama nenek, ya?"
"Aman kek!" Mori juga berbisik.
"Jangan minta yang aneh-aneh sama Mori, pak!" sela Dahnia yang duduk di dekat meja bundar, memegang gelas teh untuk menghangatkan jari-jarinya yang terasa dingin, karena udara pagi di daerah pegunungan luar biasa dingin.
Mori dan Ahmad yang membelakangi Dahnia dan masih saling merangkul, menoleh bersamaan kepada Dahnia lalu tertawa.
Idris yang duduk bersama Dahnia juga ikut tertawa.
Mendengar suara tawa Idris, Ahmad melihat ke arah jam dinding. Ia melepaskan rangkulan tangannya dari bahu Mori. "Wah... sudah jam enam! Baiklah, ayo kamu pergilah bersiap buat sekolah."
"Siap bos! Tapi tadi kan sudah mandi di sini pakai air hangat! Tinggal ganti baju saja." Sahut Mori.