Masih ada waktu dua jam lagi sebelum Miranda harus pergi kuliah, Mori mengajak Miranda berbicara berdua di ruang santai yang sepi. Karena Vino telah pergi kerja, David sedang latihan mandiri bersama Emily di ruang latihan khusus. Sementara Shannon sedang membuat kue dengan Hanas. Lalu Idris sendiri, sedang asyik main game di ruang santai dan mengabaikan Mori dan Miranda yang sedang berdiskusi.
Miranda duduk pada sofa besar yang sama, menyandarkan punggungnya pada sandaran sofa, menatap Mori yang duduk bersila di samping sambil menyandarkan punggung pada sandaran tangan sofa yang besar. "Jadi, apa yang mau kamu tanyakan?"
Mori yang sengaja duduk bersila di sofa dan menghadap Miranda agar bisa serius, karena sifat santainya membuat orang susah menganggapnya akan bicara serius. "Begini. Tadi malam saat pertemuan ras Cindaku yang aku datangi untuk pertama kalinya, aku dengar para ketua wilayah menjaga masing-masing dua kabupaten dan dibantu dua atau tiga orang anggota."
Akhirnya sampai ke bab 100.
Hore... Yei...
Terimakasih buat yang masih mengikuti karya ini hingga ke bab 100.
Jangan lupa dukungan power stonenya ya ;)