Unduh Aplikasi
17.42% Salju Di Korea / Chapter 42: Bab 42 Kecelakaan

Bab 42: Bab 42 Kecelakaan

Setelah menunggu beberapa lama kemudian tim rescue yang lain datang menghampiri.

"Apa yang terjadi?" Tanya salah satu anggota tim rescue.

"Kakinya terperosok dalam lubang dan tanahnya semakin amblas ke dalam akibat rembesan air dari atas, selain itu beban berat tubuhnya semakin membawa dia masuk ke dalam." Jawab salah satu anggota tim rescue yang lain.

"Baiklah ayo segera kita evakuasi sebelum malam datang." Kata salah satu anggota tim rescue yang lain lagi.

Mereka berempat berjibaku mengeluarkan Heru dari lubang dengan sebelah jurang yang cukup dalam, salah perhitungan dalam ambil tindakan penyelamatan bisa berakibat fatal. Butuh waktu dan tenaga yang lebih untuk evakuasi korban. Dua orang menariknya dari atas dan dua orang lagi mendorongnya dari bawah, namun karena sulitnya medan dan beban tubuhnya yang berat belum juga terangkat tubuhnya dari lubang itu.

Sebentar kemudian mereka istirahat sambil berpikir bagaimana menyiasati penyelamatan dalam kondisi yang kurang menguntungkan.

"Bagaimana kalau kita minta tambahan lagi dari tim kita untuk membantu evakuasi korban?" Kata salah satu dari anggota mereka.

"Tetapi kalau kita menunggu sebagian dari anggota kita datang waktu keburu malam." Kata anggota tim rescue yang lain sambil melihat jarum jam.

"Kita sebaiknya panggil bantuan, sambil menunggu bantuan datang kita tetap terus berusaha mengeluarkan dia dari lubang itu. Tetapi kita lebih herhati-hati, hari sudah mulai gelap sementara sebelah kita ada jurang yang cukup dalam." Kata salah satu tim rescue dari mereka.

"Halo, halo rojer, Gajah gemuk terperosok dalam lubang belum terevakuasi terkendala medan yang buruk dan hari mulai malam, kijang satu butuh bantuan, kijang satu butuh bantuan,ganti." Kata salah satu dari anggota mereka dengan radio gram untuk meminta bantuan dari anggota tim rescue yang lain.

"Halo, halo rojer, kijang tiga, kijang tiga menerima panggilan mohon diberitahukan titik lokasi korban, rojer ganti." Jawab salah satu anggota tim rescue yang lain.

"Halo, kijang satu, kijang satu, titik lokasi korban ada diantara pos gardu satu dan pos gardu dua, rojer ganti." Jawab anggota tim rescue.

"Halo, kijang tiga, kijang tiga segera beri bantuan ke titik lokasi korban." Jawab tim rescue melalui radio gram.

Sambil menunggu tim rescue yang lain datang meraka terus tanpa kenal lelah terus berupaya mengangkat korban dari lobang. Sudah beberapa kali dicoba, korban belum juga bisa terangkat. Hari sudah mulai malam dan gelap, keempat anggota tim rescue sudah mulai kelelahan, sedangkan bantuan belum juga datang.

Heru menjadi cemas dan panik terdengar lirih suara tangisnya membuat tim rescue semakin berempati untuk terus memberikan pertolongan. Salah satu dari anggota tim rescue mencoba menghibur.

"Sudahlah, Her, kamu akan aman aman saja sebentar lagi bantuan akan datang. Jikalau medan tidak susah dan berat tubuhmu bisa menyusut tentu sudah dari tadi kamu bisa kami keluarkan dari tempat ini."

"Oo, jadi kalian menyalahkan aku karena aku gendut." Kata Heru dengan nada tinggi.

"Tidak begitu maksudku, kamu jangan salah paham dulu. Kami berempat sudah berusaha menolong kamu namun kami sadar keterbatasan dan kekurangan kami dengan kendala yang ada kami belum bisa keluarkan kamu dari sini. Bersabarlah janngan panik, kami akan temani kamu sampai bantuan kembali datang, mereka sedang diperjalanan menuju kemari, tetapi karena malam hari mungkin sedikit terlambat, maklum mereka juga harus hati-hati dengan keselamatannya sendiri." kata salah satu anggota tim.

Sorot lampu mengarah kepada mereka tanda bahwa bantuan yang di tunggu telah datang.

"Hai, lokasi ada di sini!" Panggil salah satu anggota tim rescue yang menunggu.

"Apa yang terjadi?" Kata anggota tim rescue yang baru datang.

"Ada salah satu anggota rombongan yang terperosok ke dalam lumpur namun naas sebelahnya jurang yang cukup dalam sehingga menyulitkan kami lakukan tindakan penyelamatan." jawab tim yang sudah membantu

"Baiklah kita bagi tugas dari keenam anggota kita tiga orang mendorong dari bawah dan tiga orang lagi menarik dari atas." kata tim yang baru datang.

"Ya, tadi kita sudah coba cara seperti itu namun sepertinya beban cukup berat sehingga tidak bisa terangkat." Kata salah satu anggota tim rescue.

"Kita coba lagi dengan tambahan orang saya yakin bisa terangkat." Kata anggota tim rescue yang baru datang.

Keenam anggota tim rescue berbagi tugas dengan tiga orang menarik dari atas dan tiga orang nendorong dari bawah. Dengan kerja keras mereka perlahan lahan tubuh heru mulai terangkat. Sedikit demi sedikit kedua kakinya sudah bisa keluar dari kubangan lumpur dan bisa menapaki ke tanah yang keras perlu tambahan tali sebagai pelindung agar tidak jatuh ke bawah jurang.

Setelah sekian waktu akhirnya tubuh Heru bisa terangkat ke atas, keempat anggota tim rescue segera menggotong tubuh Heru ke tempat yang lebih aman yang telah disediakan oleh kedua tim rescue lainnya. Salah satu dari mereka segera memberikannya minum agar kondisi heru bisa lebih rilek.

"Kita terpaksa bermalam di sini sampai pagi." Kata salah satu anggota tim rescue.

"Bagaimana dengan anggota rombongan yang lain?" Kata salah satu anggota tim rescue lainnya.

"Semua anggota rombongan aman dan terkendali bahkan sebagian dari anggota kita masih ada yang melakukan pengawalan kepada mereka dan baik-baik saja." kata salah satu anggota tim.

"Apa renca kita setelah ini?" Tanya salah satu anggota tim rescue kepada teman-temannya.

"Kita menemani korban dan bermalam disini sambil menunggu rekomendasi dari ketua tim. Coba periksa lukanya." Kata salah satu dari mereka.

Salah satu dari tim rescue itu mengarahkan lampu senter ke arah kaki dan tubuhnya sambil memeriksa luka yang ada di tubuhnya.

"Yang terlihat lukanya hanya kaki bekas terkena pecahan batu ketika terperosok ke lubang tadi. Ada yang bawa kotak pertolongan pertama pada kecelakaan?" Tanyanya.

"Ya, ini aku bawa." Kata salah satu dari mereka. Sambil membuka kotak pertolongan pertama pada kecelakaan dan mencari obat yang sesuai dengan luka yang ada pada heru.

Diambilnya botol kecil obat anti septik dan di balurkanya pada luka yang ada di kaki heru dan membalutnya dengan kain perban.

"Apa lagi yang kau rasakan Her?" Kata salah satu anggota dari mereka.

"Selain badan capek juga pegal-pegal kaki saya terasa nyeri. Akan lebih terasa nyerinya kalau buat berdiri atau berjalan. Sepertinya kaki saya juga terkilir akibat menahan tubuh saya yang tidak seimbang saat menghindari lubang dan akhirnya terperosok ke lubang hingga nyaris jatuh ke jurang." jawab Heru.

"Sudah sekarang buat rilek tubuh kamu dan beristirahatlah kami akan buat perapian dan memasak makanan di sini." Kata salah satu dari tim rescue.

Mereka berbagi tugas mulai mendirikan tenda, mencari kayu bakar untuk perapian dan mengeluarkan peralatan masak dari tas punggung mereka untuk membuat makan malam.

"Ada yang bawa obat nyamuk, disini nyamuknnya banyak sekali." Kata Heru.

"Aku ada, ini boleh kamu pakai." Kata salah satu dari mereka sambil memberikanya kepada Heru setelah sebelumnya dia mengambil obat nyamuk sasetan itu dari tas punggungnya.


next chapter
Load failed, please RETRY

Hadiah

Hadiah -- Hadiah diterima

    Status Power Mingguan

    Rank -- Peringkat Power
    Stone -- Power stone

    Membuka kunci kumpulan bab

    Indeks

    Opsi Tampilan

    Latar Belakang

    Font

    Ukuran

    Komentar pada bab

    Tulis ulasan Status Membaca: C42
    Gagal mengirim. Silakan coba lagi
    • Kualitas penulisan
    • Stabilitas Pembaruan
    • Pengembangan Cerita
    • Desain Karakter
    • Latar Belakang Dunia

    Skor total 0.0

    Ulasan berhasil diposting! Baca ulasan lebih lanjut
    Pilih Power Stone
    Rank NO.-- Peringkat Power
    Stone -- Batu Daya
    Laporkan konten yang tidak pantas
    Tip kesalahan

    Laporkan penyalahgunaan

    Komentar paragraf

    Masuk