"Kakek nenek?"
"Ya, setiap sebulan sekali, mereka akan datang berkunjung, untuk melihat aku serta cucu-cucunya yang lain. Apakah kakek nenekmu masih ada?" jawab dia sekaligus mengajukan pertanyaan. Mendengarnya bertanya begitu, membuatku langsung terdiam.
Seingatku, aku tak pernah bertemu dengan seseorang yang mengaku sebagai kakek atau nenek kepadaku. Dengan kata lain, aku tidak memiliki keduanya. Papa serta Mama tak pernah memberi tahu aku atau menunjukkannya. Namun aku masih ingat kalau kakak pernah tinggal bersama dengan orang tua Papa. Sepertinya hanya kakak yang tahu bagaimana rupa mereka.
"Aku tak pernah melihat mereka, tapi aku yakin aku memilikinya," jawabku.
"Oh ya? Kenapa kau tak pernah melihat mereka?"
"Orang tuaku tak pernah mengenalkannya."
"Aku … aku menjadi tak enak kepadamu," kata Matsuri. Aku tertawa pelan lalu menggeleng.