"Baiklah. Nanti kita bicarakan lagi," ucap dia. Aku kembali mengangguk. Tak lama kami pun dipanggil untuk melakukan pemotretan. Sungguh, aku sangat memikirkan apa yang tadi aku bahas dengan Miyazaki. Sebenarnya aku tak ingin memberi tahu dia tentang hidupku di masa lalu. Aku juga tak berniat untuk memberitahunya, bahkan ingin sekali tutup mulut dan bersikap normal. Namun kenapa aku malah mengatakannya? Jujur saja, aku tak pernah bercerita kepadanya tentang orang tuaku, dan tentang semua yang aku alami. Kenapa mulutku malah memberi tahu dia? Walaupun hanya beberapa bagian saja, tetapi dia dapat menyimpulkan dengan benar.