"Rei, ada apa denganmu?" tanya Miyazaki. Ternyata dia menyusulku. Dia mengikuti ke mana aku pergi.
"Jangan khawatir! Aku baik-baik saja," kataku tanpa menatapnya. Miyazaki pun menghalangi jalanku lalu menatapku dengan raut wajah keheranan sekaligus khawatir.
"Katakan kepadaku! Apa yang terjadi kepadamu? Kenapa kau tampak babak belur seperti ini? Lalu kenapa kedua tanganmu diperban?" tanya Miyazaki. Terlihat jelas matanya berkaca-kaca. Entah karena cahaya atau ingin menangis, aku tidak tahu.
"Maafkan aku! Aku belum bisa memberitahumu. Aku harus segera menemui Tuan Takigawa. Ada hal penting yang ingin aku katakan kepadanya," kataku lalu bergeser dan kembali berjalan meninggalkan Miyazaki.
"Kenapa belum bisa memberi tahu aku?" Miyazaki kembali menahanku.