"Mungkin kau memang tak ingat kejadian itu, tapi apakah kau ingat kalau di hari yang sama, kita ke rumah sakit untuk memeriksakan dirimu?"
Aku menjawab, "Ya, aku ingat kalau aku ke rumah sakit, tapi aku tak ingat kalau aku bersamamu ke sana."
Helaan napas berat terdengar lagi dari tubuh Miyazaki. Aku hanya bisa tersenyum kecut ketika dia bersikap seperti ini. Entah kenapa aku malah bingung sendiri ketika Tuan Takigawa ataupun gadis di depanku ini berusaha untuk mengingatkan aku tentang sesuatu yang terjadi. Aku berusaha untuk mengingatnya, tetapi kepalaku malah sakit saat aku mencoba mengingat yang terjadi akhir-akhir ini. Karena tak mau kejadian kemarin terulang, aku memilih untuk tak mengingatnya lagi. Percuma saja aku mencoba, karena aku sama sekali tidak mengingatnya.