"JANGAN PERNAH BERKATA KALAU AKU ADALAH KAKAKMU! KAU ITU MEMUAKKAN, DASAR ORANG ASING!" Aku membelalakkan mataku. A-apa yang dia bilang tadi?
"Sudahlah, Fievero! Kau berlebihan dan mengucapkan sesuatu yang tidak penting." Papa menjauhkan lelaki itu dariku. Sekujur tubuhku terasa sakit, tapi aku masih bisa menahannya. Aku pun menatap mereka.
"A-apa maksudmu berkata begitu? Aku bukan orang asing, tapi adikmu. Adik kandungmu," kataku kepadanya.
"Cih! Kata siapa kau adik kandungku? Kau hanya anak dari pria lain, bukan Papaku!" Aku terkejut dia berkata seperti ini kepadaku. Papa pun menegur dan memarahinya agar dia tidak berkata begitu. Aku yang masih terkejut tak bisa berkata-kata. Tidak mungkin aku bukan anak Papa dan bukan adik kandung lelaki itu. Pasti dia berbohong, dia hanya ingin membuatku membencinya. Ya, dia berbohong.
"Jangan berbohong kepadaku! Aku tahu kau hanya ingin agar aku membencimu, makanya kau berkata seperti itu, kan?" tanyaku sembari berusaha untuk berdiri.