Ku hela napasku lalu membuangnya. Aku pun menjawab, "Yang kau lihat itu hanya sebuah tugas kuliah. Aku sengaja menggunakan beberapa data kecil dari perusahaan Papaku."
"Oh ya? Pantas saja ada nama Rizer di sana, ternyata milik Papamu," balasnya setelah puas mendapatkan jawaban dariku. Ku anggukkan kepalaku. Maafkan aku, Hirata! Aku belum siap memberitahumu tentang pekerjaanku selain berada di sini. Aku tak ingin kau mengetahuinya. Ingin rasanya aku mengatakan hal tersebut kepada Hirata, tapi aku rasa tak perlu karena tidak ada hubungannya dengan dia.
Setelah mendapatkan jawaban dari rasa penasarannya, Hirata bangkit lalu duduk di sofa yang ada di depanku. Kami berbicara tentang beberapa hal di distrik ini. Tak lama, Tuan Takigawa datang. Tentu saja di tangannya terdapat berkas yang dia bawa. Kami semua menyambutnya, berdiri dari duduk lalu membungkukkan badan untuk menghormati kehadiran Produser kami. Seusai itu, Tuan Takigawa menyuruhku dan Miyazaki untuk mendekatinya.