Ku gigit tanganku sendiri agar tidak berteriak dengan keras lagi. Aku tak mau orang di luar sana mendengar teriakanku. Selain rasa sakit itu, aku juga merasa kalau duniaku nampak berputar-putar. Segeralah aku memejamkan mataku agar penglihatanku normal kembali, tapi nyatanya tidak bisa. Aku menjadi panik. Kenapa aku melihat duniaku seperti ini? Apa yang sebenarnya terjadi kepadaku? Sungguh, aku menjadi takut. Pikiran negatif di benakku menambah rasa sakit itu. Aku ingin menghilangkannya, tetapi tidak tahu cara apa yang harus aku lakukan selain menahan teriakan dan rasa sakit ini.
"Rei, apakah kau di dalam?" Aku mendengar suara Arata di luar sana.