Tak lama polisi itu datang, dia pun duduk kembali di hadapan kami. "Apakah kau sudah berbicara dengan si pelapor?" tanyaku.
"Ya, sudah kami bicarakan. Laporan tak akan dicabut se-"
"Tidak bisa begitu, Pak! Dia tidak ada hak untuk mencabut laporan. Harusnya dirinya berdiskusi dulu denganku, baru kami akan memutuskan apakah laporan tersebut dicabut atau tidak. Aku ingin bertemu dengannya! Tolonglah pertemukan kami!" tukasku dengan cepat. Aku kepalang emosi, sehingga menatap pria itu dengan tajam. Bukannya aku ingin membela Papa, hanya saja aku tak mau hal buruk terjadi setelah penangkapan ini. Entah apa yang akan Papa lakukan setelahnya, aku tidak tahu dan ingin menghindari kemungkinan terburuknya. Apalagi kalau hanya Papa yang ditangkap, sementara Fievero tidak. Ada kemungkinan Fievero yang akan melakukan sesuatu kepadaku.