Awan yang gelap dengan hujan badai mengelilingi sebuah kota besar di malam hari di iringi dengan suara petir yang menggelegar berulang kali yang mana menyebabkan orang-orang lebih senang berada di dalam rumah untuk menghangatkan diri dan bersantai bersama keluarga dan pasangan mereka masing-masing.
Namun, itu tidaklah sama dengan seseorang pemuda ini.
?? : Cih, hari ini cuaca sangat buruk. Sebaiknya aku segera pulang ke apartemen.
Pria muda itu terus berjalan mengenakan jas hujan hitam miliknya ingin segera mencapai tempat tinggal miliknya saat tiba-tiba suara telfon terdengar.
Tilulit.. Tilulit.. Tilulit..
?? : Siapa lagi yang menelepon hujan-hujan begini.
Pip...
?? : Halo.. Siapa ini.?
?? : Ryu, Dimana kau.?? Aku ingin bertemu dengan mu sekarang.
Suara seorang Lelaki parau terdengar dari telefon genggam di tangan pemuda itu.
Ryu: Apa ada masalah dosen pembimbing Goro.?
Goro : Tugas semester milik mu tidak ada, jika kau tidak mengumpulkanya hari ini juga, kau tidak akan dapat naik semester tahun ini.
Ryu: Eeehh.?! T.. Tapi aku sudah mengumpulkan tugas itu tadi pagi di kampus..
Goro: Jika itu benar, maka seharusnya aku melihatnya sekarang. Tapi kenyataan aku tidak menemukan itu.
Ryu: Bagaimana mungkin.?! Aku jelas-jelas mengumpulkan itu... Kenapa jadi tidak ada.?!
Goro: Lebih baik kau datang ke kampus sekarang menemui ku, aku akan membantumu mencarinya.jika tidak, aku tidak bisa membantu mu karena kau akan tinggal semester tahun ini.
(Ryu: Bagaimana mungkin tugas ku menghilang.?! Apa ada seseorang yang menyembunyikan nya.?! Sial..!)
Ryu: B.. Baik.! Aku akan segera kesana.! Aku yakin tugas ku terselip di suatu tempat.
Goro: Un, aku akan menunggu mu Di kampus.
Pip..
Telfon itu kemudian terputus.
Ryu: Sial..! Kenapa hari ini banyak sekali hal buruk, padahal aku ingin segera pulang dan menghangatkan diri sambil menonton hentai.!!
Ryu berlari menyusuri jalan Raya untuk menemukan taksi secepat mungkin menuju ke arah kampus miliknya.
Sesampainya ia di kampus Ia terus berlari melewati halaman dan lorong yang mengarah ke ruang Dosen di dalam kampus.
Ketika ia akan melewati belokan terahir di dalam lorong, tiba-tiba terdengar sebuah teriakan dari seorang wanita.
Kyaaaaa..... Tolooong..!!
Ryu: A.. Apa teriakan itu..?!
Ryu yang terkejut dengan suara teriakan ini tiba-tiba merasakan suatu firasat yang aneh dan segera berlari ke arah dari teriakan wanita ini.
Ketika ia mencapai arah tangga menuju ke lantai Atas di mana suara teriakan wanita itu berasal, Ia melihat genangan darah yang mengalir dengan deras menuruni tangga di depannya.
Ryu: A.. Ada apa ini.?! Darimana genangan darah sebanyak ini berasal.?!
Ryu perlahan mengarahkan pandangan miliknya mengikuti sumber dari darah yang mengalir ini sampai dimana ia dapat dengan jelas melihat seseorang Pria mengenakan pakaian Hitam pekat dengan banyak darah terciprat di bajunya.
Sambil menggenggam sebuah pisau penuh darah di tangan kanannya dan sebuah Kepala wanita di tangan kiri nya, pria itu memandang ke arah Ryu dengan senyum mengerikan yang seakan mengisyaratkan kau adalah yang mati selanjutnya.
Ryu yang menyadari dia berada dalam situasi yang berbahaya segera memalingkan tubuhnya dengan cepat dan berlari sekencang mungkin untuk menjauh dari pria itu.
( Ryu: Apa itu.?! Siapa pria itu tadi.?! Apa dia psikopat.?! Kenapa di kampus ada psikopat.?! Di mana Dosen Goro.?! Kenapa aku mengalami Hari yang sangat buruk ini.?!)
Ryu terus melarikan diri dengan pikiran yang kacau untuk secepat mungkin keluar dari area kampus dan mencari pertolongan.
Beberapa menit kemudian Ryu mulai melihat gerbang Universitas telah berjarak tidak jauh darinya yang mana ini membuat hati dan pikiran miliknya sedikit membaik.
Namun, Ketika ia memperhatikan gerbang itu dengan baik di dalam keadaan hujan yang sangat deras dan suara petir yang menderu, Ryu melihat pria yang berada di dalam kampus kini telah bersandar di sebelah pintu gerbang dengan memainkan pisau di tangannya.
(Ryu: Apa-apaan.?! Bagaimana orang itu sampai kemari.?! Sialaan.!! Apa yang harus aku lakukan.?! Apa aku akan mati hari ini.?! Kenapa akau harus mati dengan cara seperti ini.?! Dewa setidaknya jika aku mati, aku ingin mati dengan banyak payudara lembut yang mengelilingi ku.! Buka karena psikopat bangsat seperti nya.!! Sial..! Sial.! Siaaal.!)
Ketika Ryu sibuk dengan berbagai pemikiran di kepalanya yang semakin kacau, Pria misterius ini ahirnya menyadari kedatangan nya dan mengarahkan pandangan milik nya ke arah Ryu.
Dengan senyum ekstasi yang mengerikan pria itu perlahan berjalan mendekati Ryu yang terdiam di tempat nya saat ia perlahan berkata
?? : kau telah sampai..
Mendengar perkataan pria itu Tubuh Ryu mulai bergetar dengan hebat merasakan ketakutan yang luar biasa dalam hatinya dengan suasana yang sangat mencekam di sekitarnya
?? : Haha, kau tidak perlu tegang anak muda..
Dengan suara yang riang, pria itu berjalan semakin dekat ke arah Ryu secara perlahan-lahan.
Ryu: S.. S.. Siapa kau.?! A.. Apa yang ingin kau lakukan.?!
Dengan suara yang bergetar, Ryu mulai berusaha memberanikan diri untuk berbicara pada pria misterius yang perlahan mendekati nya itu.
?? : Hmm.. Aku adalah seorang pembunuh bayaran, karena kau telah melihat kejadian tadi, aku tidak dapat membiarkan dirimu hidup anak muda.. Hehehe..
Mendengar kata-kata yang di ucapkan oleh lelaki misterius itu, Tubuh Ryu semakin menegang dan mengeluarkan keringat dingin di sekujur tubuhnya..
Ryu: A.. Aku berjanji tidak akan mengatakan ini pada siapapun.. T.. T. Tolong..J..J..Jangan bunuh aku..
?? : Hehehe, itu tidak bisa anak muda.. Seorang pembunuh profesional tidak boleh di ketahui identitas nya.. Jadi..
Dengan selesainya kata-kata dari pria ini, ia kemudain dengan cepat berlari ke arah Ryu dan mengayunkan pisau miliknya menebas tenggorokan Ryu.
Di sisi lain, Ryu yang mulai merasakan rasa sakit mengerikan di lehernya mulai menggenggam nya dengan kedua tangan dimana Darah mengalir dengan cepat membasahi kedua telapak tangannya saat kemudian pandangan nya perlahan menjadi semakin Redup dan menghilang oleh kegelapan.
Di sebuah tempat yang sangat indah, Terlihat Ratusan orang dengan pakaian mewah duduk pada kursi mereka masing-masing menatap sebuah layar besar yang di mana itu memperlihatkan seorang pemuda yang tergeletak tak bernyawa dengan darah yang terus mengalir dengan deras dari lehernya.
?? : Kakek, sepertinya ini telah di mulai.
Salah satu Pemuda tampan memandang seorang pria muda lain di atas singgasana besar dengan puluhan wanita yang sangat menawan di sekitarnya terlihat tersenyum memandang layar besar di depannya
?? : Un, apa kalian sudah mempersiapkan semuanya.?
?? : Kakek dapat tenang, kami telah mempersiapkan segala sesuatu nya.
?? : hmm.. Itu bagus.
?? : Bai'er, kuharap putramu akan dapat lulus dari ujian ini.
Salah satu wanita yang cantik di atas singgasana itu tersenyum memandang pria muda di bawahnya.
??: Nenek Zhi tidak perlu khawatir, aku yakin bocah itu akan dapat melewati ujian keluarga kita sama seperti aku dan yang lainnya.
?? : Fufufu, sudah miliaran tahun kita hidup kau selalu membuat berbagai macam hal aneh suami ku..
Wanita lain di singgasana tertawa kecil melihat suaminya yang tersenyum memandang layar.
?? : tidak seperti generasi sebelumnya, apa yang ingin kamu lakukan pada cucu kita kali ini.? Ini adalah kali pertama kamu bahkan menghapus seluruh ingatan anak malang itu..
?? : hahaha, sebagai cucuku aku yakin dia akan dapat melakukannya dengan baik pada ujian kali ini. Kalian juga tahu kan, ini di butuhkan untuk menjadikannya seorang Dewa yang baik nantinya. Tentu saja aku tidak akan sekejam itu membiarkan cucu ku tidak memiliki bekal apapun, Bai'er telah melakukan semua persiapan yang di butuhkan.
Seorang pemuda bersma wanita cantik lain tiba-tiba muncul di hadapan semua orang saat perlahan membuka mulutnya.
?? : Oh..kau datang bai'er.. Bagaimana.?
Bai: Aku telah menyelesaikan apa permintaan kakek. Kita bisa memulai ini sekarang.
?? : cucuku, aku berharap Ryu dapat menjalani ini dengan baik sama seperti saudara dan saudari mu yang lain.
?? : Kamu terlalu kawatir dengan itu istriku.
?? : Apa boleh buat kan.? Dia adalah cucu kita.
?? : Nenek tenang saja, putra kami pasti akan melewati ujian ini.
Bai: Yuko benar nenek, kita hanya harus melihat seperti apa anak itu akan berkembang.
Pemandangan berpindah kembali pada Ryu yang tergeletak tak sadarkan diri di atas tanah.
Di dalam ruang yang gelap, seorang pemuda terlihat mengambang kesana-kemari memikirkan apa yang sebenarnya terjadi pada diri nya.
(Ryu: Aku mati.? Haaah, sungguh hidup yang menyedihkan kan.? Aku baru berumur delapan belas tahun dan masih perjaka, kenapa aku harus mengalami nasib seperti ini.? Setidaknya biarkan aku kehilangan keperjakaan ku ini sebelum mati kan.? Ah.. Akeno.. Rias.. Grafiya..Mikasa.. Ning'er dan semua wanita cantik yang lainnya.. Aku minta maaf tidak dapat menyaksikan ahir dari cerita kalian..jika ada kesempatan kedua untuk hidup aku berharap menjadi Issei,Nei Li, Eren, Lin Dong atau karakter lainnya yang di keliling oleh banyak wanita cantik..)
Wooshh..
Sebuah cahaya emas tiba-tiba memasuki Kepala Ryu dimana ini di ikuti oleh sebuah ingatan terlintas di dalam kepalanya.
(?? : Nak, ingat ini, kau adalah putra ku, anak dari Dewa Naga Chai Bai xuan,dan Dewi bulan Chai Yuko..aku menunggumu kembali bersama ibu mu anak ku..)
Ingatan seorang anak kecil dimana ini adalah Ryu yang berhadapan dengan dua pria gagah yang tampan dan wanita yang sangat menawan terlintas mengisi pikiran Ryu saat kemudian suara lain terdengar di kepalanya.
(?? : Pemulihan darurat Di lakukan.. 10%..40%..80%..Selesai.! Selamat datang kembali Tuan Rumah.)
Ryu yang terkejut dengan suara itu perlahan membuka matanya melihat keadaan sekeliling nya.
Ryu: A.. Apa yang terjadi..?! Mimpi.?!
Ryu memeriksa keadaan pada tubuh nya di mana ia dapat dengan jelas melihat bekas darah di sekitarnya mengalir bersama air hujan yang turun.
Ryu: I.. Ini bukan mimpi..?! Aku benar-benar telah mati..?! Apa yang sebenarnya terjadi.?! Kenapa aku masih hidup.?! Apa ingatan itu.?! Apa suara yang terdengar tadi.?!
Ryu merasakan tekanan pikiran yang besar setelah mengalami kejadian yang sangat aneh itu saat tiba-tiba sebuah suara terdengar olehnya.
?? : Ryu.!!
Beberapa orang berlari kearahnya dengan seseorang yang wajah nya tidak asing lagi bagi Ryu.
Ryu: Dosen Goro.?!
Goro: A... Apa kau baik-baik saja.?! Bagaimana luka milik mu.?! Kenapa kau dapat sadar kembali.?!
Mendengar suara panik lelaki di depannya ini, Ryu menyadari ada sesuatu yang salah, dengan Goro yang sedang bersama dengan beberapa orang petugas kepolisian.
Ryu: A.. Apa yang sedang terjadi.? A.. Aku juga tidak mengerti..terahir kali aku hanya mengingat aku terbunuh oleh seseorang di sini..
Goro: Lupakan.. Tenangkan dulu Dirimu, aku akan menceritakan pada mu nanti, untuk sekarang ayo kita ke ruang kesehatan terlebih dahulu..
Goro bersama beberapa polisi membantu Ryu untuk berdiri dan membawanya ke ruang kesehatan Universitas.
Ketika Ryu dan yang lainnya mencapai gedung Universitas, di sana ia dapat melihat puluhan polisi sedang bertugas di sana-sini di sibukkan oleh sesuatu hal.
Ryu: A.. Apa yang sebenarnya terjadi.?? Kenapa ada banyak polisi.?!
Goro: Seorang gadis terbunuh di Universitas, aku bersama beberapa dosen yang masih berada di ruangan memanggil bantuan dari kepoliasan melaporkan hal yang terjadi.. Aku akan menjelaskan ini nanti setelah kita sampai ke ruang kesehatan.
Ryu menganggukkan kepalanya dan berjalan kembali dengan lemah di bantu oleh Goro dan beberapa polisi lain menuju ke ruangan kesehatan.
Sesampainya di dalam ruangan, Goro kemudian menjelaskan segala sesuatu nya pada Ryu secara mendetail ketika ia bersama beberapa dosen mendengar sebuah teriakan gadis dan mencoba menyelidiki di mana asal suara itu.
Ketika Goro menemukan Kepala yang terpenggal dan darah yang berceceran di mana-mana, ia bersma yang lainnya segera melaporkan kejadian ini pada kantor kepolisian terdekat untuk mencari tahu apa yang terjadi.
Ketika Goro ingin pergi meninggalkan Universitas untuk pulang ke rumah, ia melihat tubuh Ryu yang tergeletak tak bernyawa di sekitar gerbang sebelum dengan cepat kembali dan meminta bantuan dari beberapa polisi.
Goro: jadi begitulah yang terjadi..
Ryu: Aku benar-benar mati.. Tapi kenapa aku hidup kembali.?!
Goro: Kau bertanya pada ku.?! Seharusnya aku yang bertanya pada mu.! Kenapa kau hidup.?! Aku benar-benar melihat dengan kedua mataku tenggorokan mu terpotong dan darah terus mengalir.!
Polisi: maaf jika saya mengganggu kalian, tapi bisakah kamu menceritakan apa yang terjadi pada dirimu sebelum kamu tak sadarkan diri.
Ryu: A.. Ah.. Baik, aku akan menceritakan nya.
Ryu kemudian menceritakan segala sesuatu yang ia alami saat ia melarikan diri dari pembunuh bayaran dan berakir dengan terbunuh
Tentu saja ia tidak mengatakan tentang kenangan aneh yang ia alami dan sebuah suara yang terlintas di fikiran miliknya sebelum ia tersadar kembali.
Polisi: Lalu kenapa luka yang kau ceritakan tidak ada.?
Ryu: A.. Aku juga tidak mengerti..setelah aku tumbang aku tidak tahu lagi apa yang terjadi sebelum ahirnya aku tersadar dan lukaku menghilang..
Goro: Aneh...apa yang sebenarnya terjadi di dunia ini...
Polisi: Kami berterimakasih atas penjelasan anda, sebaiknya anda beristirahat terlebih dahulu memulihkan kondisi. Namun, saya berharap anda dapat bekerja sama untuk dapat menghadiri panggilan dari kepolisian guna menyelidiki kasus pembunuhan ini.
Ryu: A.. Aku mengerti.. Terimakasih telah membantu pak polisi..
Polisi: Sama-sama. Kalau begitu saya akan pergi untuk kembali bertugas.
Setelah pembicaraan itu para polisi segera kembali membantu personil yang lain menyelidiki TKP pembunuhan di lantai dua Universitas.
Goro: Nak, apa kau ingin tetap berada di sini atau ku antarkan pulang.? Aku sangat lelah dengan kondisi ini dan ingin kembali ke rumah untuk tidur.
Ryu: tolong antarkan aku pulang ke apartemen, aku tidak ingin pembunuhan itu kembali lagi jika ia mengetahui aku masih hidup.
Goro: Baiklah.. Kita pergi sekarang..
Ryu menganggukkan Kepala nya dan kemudian pergi bersama Goro meninggalkan lingkungan Universitas.
Sesampainya di apartemen, Ryu membaringkan tubuhnya di atas ranjang dan kembali memikirkan apa yang sebenarnya telah terjadi hari ini saat ia perlahan menutup matanya.
Beberapa waktu kemudian, Tiba-tiba sebuah ingatan lain memasuki Kepala Ryu di mana terlihat seorang pemuda yang sama seperti sebelum nya terlihat di depannya dan berkata pada nya.
(??: Nak, Aku telah memberikan sesuatu padamu, gunakan ini dengan sebaik mungkin.)
Dengan berakhirnya perkataan pria itu, sebuah informasi memasuki kepalanya yang mana ini membuatnya tersadar dari tidur lelapnya.
Ryu: Haah.. Hah.. Hah.. Hah.. Apa yang terjadi.?!
Ryu terbangun dari tempat tidur miliknya dimana mata hari telah bersinar dengan terang bersama dengan suara burung yang berkicau dengan indah.
Ryu: Siapa sebenarnya pria itu... Ayah.? Aku adalah yatim piatu.. Sejak kecil aku di besarkan di panti asuhan.. Tapi siapa orang itu.. Chai Bai Xuan.. Dewa Naga.. Chai Yuko... Dewi bulan.. Siapa mereka.. Dan apa ingatan System ini..?!
Saat Ryu selesai berkata tiba-tiba sebuah suara lain terdengar dari kepalanya.
(??: Pemasangan System-berhasil.
Selamat..! Tuan rumah telah sepenuhnya dapat menggunakan menu dalam System.
Kamu mendapat kan sebuah hadiah dari sang Pencipta.
Apa tuan rumah ingin membukanya.?)
Sebuah layar transparan berwarna biru muncul di depan Ryu yang mana ini membuatnya terkejut saat ia berkata
Ryu: A.. Apa yang terjadi..?! A.. Apa system.?! Siapa sebenarnya kau.?!
(System: System tidak memiliki nama, System di ciptakan untuk menemani perjalanan Tuan rumah menempuh Ujian yang akan Tuan rumah laksanakan.)
Ryu: U.. Ujian.? Ujian apa..?! Siapa yang menciptakan mu.?!
( System: Ujian yang Tuan rumah jalani adalah untuk menjadi dewa tertinggi.untuk pertanyaan ke dua System tidak dapat memberikan informasi sang pencipta.)
Ryu: Dewa tertinggi.?! A.. Apa yang sebenarnya terjadi..?! Apa aku masih bermimpi.?! Apa-apaan semua ini.?!
Ryu menampar pipi kanan dan kiri untuk memastikan apakah ia dalam keadaan sadar atau tidak saat suara kembali terdengar.
(System: Tuan Rumah tidak sedang bermimpi, jadi System menyarankan untuk menghentikan hal sia-sia itu.)
Mendengar ini, Ryu ahirnya tertegun dan menghentikan menampar pipinya saat ia perlahan menenangkan dirinya kembali.
Setelah beberapa waktu berlaku Ryu mulai tenang dan berkata kembali
Ryu: Haaah... Baik, jika begitu aku ingin kau menjawab pertanyaan dari ku, apa sebenarnya ujian ini.? Dan kenapa aku harus mengikuti nya.?
(System: Ujian ini adalah proses dimana Tuan Rumah akan melakukan perjalanan ke berbagai dimensi dan dunia untuk meningkatkan kekuatan sebelum ahirnya mencapai ke dudukan dewa tertinggi. Sedangkan alasan mengapa Tuan Rumah mengikuti ujian ini, System tidak di izinkan untuk menjawabnya.)
Ryu: kenapa kau tidak di izinkan menjawab.?apa itu ada hubungannya dengan ingatan aneh yang ku miliki.?
(System: System tidak di izinkan menjawab pertanyaan Tuan Rumah.)
Ryu: Haah.. Lupakan. Katakan padaku, apa yang harus aku lakukan pada ujian ini.
(System: Tuan Rumah telah mendapatkan ingatan untuk menggunakan Semua fitur yang ada pada System, apa yang harus tuan Rumah lakukan adalah tuan rumah akan di kirimkan ke sebuah dunia sesuai dengan apa yang tuan rumah inginkan.ketika tuan Rumah mencapai dunia baru, Tuan Rumah di harus melakukan sebuah tugas, yaitu tuan rumah harus menjadi yang terkuat di dunia itu sebelum nantinya di pindahkan ke dunia yang lain dan proses itu akan berulang.)
Ryu: Hmm.. Aku mengerti, tetapi, sampai kapan aku harus melakukan proses ini.? Dan selain menjadi yang terkuat, apa ada tugas yang lain setelah aku di pindahkan ke dunia lain.?
(System: Ujian akan di nilai selesai jika sang Pencipta memutuskan itu. Dan untuk tugas yang lain, sesekali Sang Pencipta akan mengirimkan tugas kusus lain yang harus kamu selesaikan.selain itu, Tuan rumah bebas melakukan apapun yang Tuan Rumah ingin kan. Tentu saja, karma baik dan buruk akan dihitung atas perbuatan yang Tuan Rumah lakukan.)
Ryu: Dalam ingatan yang ku dapat, aku harus melakukan perbuatan baik untuk mendapatkan poin Shop, sementara karma buruk akan mengurangi poin yang ku miliki.jika poin shop ku mencapai minus, apa yang akan terjadi.?
(System: Tuan Rumah akan di lemparkan ke dimensi hukuman dan menjalani siksaan untuk mempertanggung jawabkan apa yang telah tuan rumah lakukan. Setelah proses hukuman selesai tuan rumah akan di kembalikan ke dunia dan poin akan di reset kembali menjadi nol.)
Ryu: Apa-apaan itu.?! Bukankah aku tidak bisa melakukan sesuatu sesuka ku jika begitu.?!
(System: Tidak juga, jika tuan rumah memiliki banyak karma baik, maka tuan Rumah dapat menghindari hukuman dari karma buruk yang tuan Rumah lakukan. Suatu contoh, tuan rumah membantu seorang nenek menyebrang jalan dan mendapat Sepuluh karma baik, kemudian tuan rumah mencabuli seorang gadis muda dan mendapatkan 10 karma buruk maka poin akan menjadi nol tanpa tuan rumah harus menjalani hukuman. Bukankah itu baik-baik saja.?)
Ryu: Aku tidak menyangka karma baik menyebrang kan seorang nenek di jalan sama dengan karma buruk mencabuli seorang gadis. Kalau begitu mulai sekarang aku akan menolong banyak nenek dan kemudian aku akan mencabuli banyak gadis cantik.! Hehehe.. Hehehe..
(System: -_- )