" ada apa Jay?" Tanya Nurul dengan wajah penasaran namun senang
Melihat wajah Nurul yang tersenyum Jay merasa bahwa terkadang wanita sangat sulit untuk dimengerti, di satu sisi jelas tindakan Nurul sebelumnya adalah sengaja untuk membiarkannya mengikuti lomba, namun kali ini Nurul yang dipanggil oleh Jay hanya tersenyum dengan ramah seolah-olah tidak ada yang terjadi di antara mereka sebelumnya
Dan jay yakin hal ini hanya bisa dilakukan, oleh para wanita yang sekejap bisa berubah ekspresi dan juga mood, " gua rasa lu tau kenapa gua panggil lu kesini" kata Jay kepada Nurul
" Emmm....apa? Kalo lu ga ngasih tau, mana gua tau" kata Nurul pura-pura tidak tahu, meski di dalam hatinya dia sudah menebak alasan dirinya dipanggil oleh Jay
" Yakin ga tau nih?" Tanya Jay lagi dengan nada yang sedikit ambigu
" Iya...ya...yakin, gua ga tau" balas Nurul
Status :
Nama : Nurul
Umur : 14 tahun
Kesukaan :80 poin
Kebencian : 10 poin
Melihat status terbaru dari Nurul awalnya Jay tidak melihat ada sesuatu yang aneh, namun kemudian ketika dirinya melihat keterangan kebencian dirinya menyadari bahwa Nurul membenci dirinya sebanyak 10 poin, hal ini tentunya sangat berbeda dengan apa yang dia lihat kemarin di mana dia masih mengingat bahwa poin kebencian dari Nurul adalah nol atau dengan kata lain Nurul tidak memiliki kebencian terhadap dirinya.
Jadi gini yang membuatnya bingung dan menimbulkan pertanyaan adalah dari manapun kebencian Nurul ini bisa bertambah, jika dirinya merasa bahwa dia tidak memprovokasi Nurul atau setidaknya dia tidak membuat Nurul bisa membenci dirinya, sehingga dalam hal ini Jay menjadi bingung ( Jay tidak tahu bahwa kebencian Nurul berasal dari rasa cemburunya terhadap kedekatan dia dengan Desi, saat mereka berjalan bersama menuju kelapangan, jika Jay tahu alasan ini maka dia mungkin akan berteriak, dunia ini anehhhh!!!! Tapi wanita lebih anehh...meski mereka hanya anak SMP!!!!!)
" Ok kalo gitu, lu ikut gua dulu" kata Jay meminta Nurul mengikuti dirinya menuju ke sudut lapangan dimana ada pohon bambu dan juga mangga yang menghalangi pemandangan dari luar, sehingga jika seseorang ingin melihat mereka disana, perlu untuk menghampiri jika tidak akan sangat kecil untuk bisa melihatnya
" Ohhh..." Kata Nurul bingung namun tetap tidak mengikuti Adi
Setelah keduanya berjalan ke sudut lapangan, Jay kemudian kembali bertanya kepada Nurul " sekarang udah inget belum ?" Tanya Jay masih sambil tersenyum
" Emmm apa??....gua ga ngerasa ada yang ilang kok" bantah Nurul lagi, melihat hal ini Jay tahu bahwa dia perlu bertindak lebih, membalikkan Nurul ke arah tembok lapangan, dengan gaya khas kabedon, dari Jepang yang saat ini masih jauh tidak diketahui, Nurul menjadi kaget dan sekejap dirinya menjadi memerah
" Lu....mau ngapain...Jay???" Kata Nurul dengan malu dan memerah
" Gua cuma mau nanya sama lu Nurul, inget ga tadi?" Tanya Jay lagi memberi kesempatan terakhir
" Apa....apa...yang mana...kata Nurul dengan bingung dan disisi lain Jay yang mendengar ini merasa bahwa Nurul jelas keras kepala, padahal jika Jay tahu apa yang dikatakan Nurul saat ini adalah sesuatu yang memang benar-benar dia rasakan, dirinya yang di pojokan oleh Jay tentunya merasa bingung dengan pendekatan yang dilakukan secara tiba-tiba tersebut
Belum lagi saat ini keduanya bisa dekatkan sangatlah dekat, dan masing-masing bisa merasakan nafas hangat yang keluar dari hidung mereka, Jay yang di satu sisi lihat Nurul masih keras kepala dan merasa bahwa saat ini dia tidak bisa menahan lagi sehingga hanya cara terakhir dengan memberikan tindakan, sehingga Nurul kemudian bisa berbicara dengan jujur
Namun yang tidak pernah diketahui oleh Jay, Nurul saat ini bingung namun di sisi lain hatinya dan juga kepalanya saling berkonflik ( apa yang mau Jay lakuin ke gua.....ah...apa dia akan cium gua....engga...gua gabisa biarin Jay....jangan nolak jelas Lu juga suka, bukannya ini yang selalu lu bayangin) dialog Nurul di dalam kepalanya
Tanpa menunggu lama lagi kemudian Jay menundukkan kepalanya, dan Nurul sekejap melihat bayangan hitam menutupi pandangan dirinya hingga kemudian dirinya merasa bibirnya yang kecil kini tersumbat oleh sesuatu yang juga terasa lembut namun tebal, kaget dengan apa yang dilakukan oleh Jay dan tidak pernah mengira, Nurul untuk sesaat menjadi terdiam dan tidak bisa bereaksi dengan apa yang terjadi.
Hingga kemudian Jay melepaskan ciumannya, dan menatap Nurul dengan lebih lembut, Jay berbisik bertanya kembali " apa kamu udah inget sekarang?" Tanya Jay lagi, tapi kemudian Nurul yang masih merasa perasaan baru tidak bisa berpikir banyak, hanya ada satu dalam pikirannya saat ini, dia masih ingin terus dicium jadi tanpa sadar dia menggelengkan kepalanya
Melihat hal tersebut Jay menjadi kaget dan tidak bisa percaya bahwa setelah dia melakukan serangan yang sangat mengagetkan tersebut dirinya justru dibuat heran oleh reaksi Nurul, di mana kemudian dia mendapatkan jawaban tidak lagi dari Nurul sehingga dalam hal ini dia melakukan serangan kedua kalinya.
Dan dari sana kemudian setelah ada yang kedua maka tentu saja ada yang ketiga keempat dan seterusnya, dan hanya suara nafas yang cepat sama-sama terdengar dari belakang pohon bambu
" Ha...ha...ha..." Suara nafas cepat saat ini terengah engah dari belakang pohon bambu, dan dari sana terlihat seorang remaja laki-laki sedang memeluk remaja perempuan, keduannya nampak tampan dan cantik hanya saja ada sesuatu yang salah, pakaian keduannya sedikit berantakan dan disisi lain, rambut sang remaja perempuan terlihat juga berantakan, dengan sedikit keringat yang terlihat menetes dipipinya
Dan dua remaja tersebut adalah Jay dan Nurul, yang awalnya aja hanya ingin memberikan pelajaran kepada Nurul, tetapi kemudian dirinya tidak pernah menyangka bahwa Nurul akan menolak sehingga kemudian dirinya harus mengulangi tindakan yang dilakukan, lebih menjengkelkannya lagi nurul terus menolak dan Jay dengan senang hati tentu saja memberi pelajaran kepada Nurul dengan lebih intens
Jadi kemudian di sana bukan lagi jay memberikan pelajaran akan tetapi, keduanya saling berdiskusi sehingga pada akhirnya keduanya merasa bahwa solusi dari perdebatan mereka telah ditemukan saat nafas keduanya terasa sesak.
" Emmm.....sekarang kamu udah cium aku, jadi kamu pacar aku" kata Nurul kepada Jay dengan wajah memerah namun jelas penuh dengan musim semi
Jay yang mendengar perkataan Nurul juga kaget, dia tak mengira jika dia mencium maka dia akan menjadi pacar, namun kembali mengingat bahwa saat ini adalah tahun 2005 di mana remaja masih bisa dikatakan cukup baik dan juga masih cukup tertutup tentang lingkungan terbuka di tahun 2020 ke atas
Jadinya Jay segera memahami hal tersebut" emmm..gimana yah, tapi aku udah punya pacar" kata Jay mendesah dengan menyesal
" Apa!!!!!" Kata Nurul dengan tidal senang, tapi kemudian dia bertanya " siapa dan dimana?" Tanya Nurul
" Seorang teman dirumah" jawab Jay
" Ohhh...teman dirumah, lebih spesifik?" Tanya Nurul seperti mengintrogasi Jay
" Seorang kakak perempuan di SMA kelas 1 " jawab Jay
" Ohhh...jadi anak SMA.....emmmm.....bagus kalo gitu, aku ga keberatan" jawab Nurul dengan cepat
Dan Jay yang mendengar jawaban nurul melihat nurul dengan aneh seraya berkata di dalam hatinya ( apakah anak SMP begitu tak tertahankan, mengapa pikiran mereka sangat aneh dan berbeda, jadi SMP saja sudah begini lantas apakah SMA dan seterunya lebih tak terduga) Jay tak tahu harus berkata apa.