Therius mengangkat tangannya seolah hendak mengusap rambut Emma. Namun, tentu saja tangannya hanya melayang di udara karena ia tidak dapat menyentuh gadis itu.
"Aku tahu," kata Emma. Ia menunduk. Ah... ia ingin sekali balas mengatakan kepada Therius bahwa ia mencintai lelaki itu, tetapi ia tidak tahu bagaimana menyampaikannya.
"Aku tidak sabar ingin bertemu denganmu lagi," kata Therius lagi. "Setiap malam aku harus minum wine untuk membantuku tidur, karena aku tidak terbiasa tidur tanpa tubuhmu dalam pelukanku. Kurasa menikah denganmu selama beberapa bulan ini telah membuatku manja."
Dada Emma terasa berdebar mendengar Therius bicara panjang lebar tentang perasaannya kepada Emma dan betapa ia sangat merindukan tubuh wanita itu di sampingnya.