"Maaf Kei, maaf …" lirih Farel menunduk, ia tidak berani menatapku.
"Aku kecewa banget sama kamu," ujarku.
Farel hanya diam tidak menanggapi ucapanku.
"Aku ngga nyangka kamu begitu. Apa kamu tau bagaimana perasaan seseorang jika dimanfaatkan?" kataku menatap lurus Farel.
"Maaf …" lirihnya kembali masih tidak berani menatapku.
"Farel, tatap aku," pintaku.
Aku menunggu sampai Farel mau menatapku. Butuh waktu persekian menit bagi Farel untuk menatapku.
Deg!
Farel makin merasa tidak enak hati begitu melihat ekspresiku. Ekspresi yang jelas-jelas aku tunjukan jika kecewa pada seseorang.
"Sekarang aku tanya, kenapa kamu melakukannya? Kenapa pula demi diriku? Apa yang kamu lindungi?" tanyaku.
"Karena aku tidak ingin ingatanmu kembali. Aku tidak ingin kamu merasa sedih, aku tidak ingin semua itu terjadi, tapi Mia dan Nadine dengan seenaknya ingin mengembalikan ingatanmu," jelas Farel.
Mia mau ngapain ya??