Di rumah. Yelin merasa gelisah dan rasanya ingin melemparkan ponselnya ke luar jendela kamarnya, dia memang sedari tadi di dalam kamarnya sembari mondar-mandir tidak jelas memikirkan keanehan Raj. Rasanya ingin sekali Yelin meremas-remas muka Raj karena gemas dan kesal kepadanya. Bahkan dia sudah mengumpat dengan makian bermacam rupa dengan sekali-kali menatapi wajahnya tepat di cermin yang berada dekat dengannya. Membayangkan kalau cermin itu Raj makanya Yelin menunjuk-nunjuk cermin itu dengan mata yang melotot.
"Brengsek kamu, Sayaaaang. Menyebalkan! Kamu gila atau bagaimana? Kenapa sikap kamu aneh? Apa kamu mempunyai selingkuhan lain sekarang hah?! Atau sekarang kamu sedang berkencan dengan selingkuhanmu itu? Hah?! Gitu katanya cinta dan sayang. Sayang apa! Cinta apa! Cih munafik semuanyaaaaaa. Haaaaah."