Paling tidak dia punya kesempatan untuk mencium dan memeluk istrinya. Meski godaannya semakin berat dan berakhir dengan mandi air dingin setiap malam untuk meredakan hasratnya yang tinggi.
"Saya mau tanya sama kamu." Dhika menatap istrinya dengan intens.
Cia menoleh dan mengangguk, dia membalas tatapan suaminya.
"Apa pendapatmu tentang hubungan suami istri? Maksud saya di atas ranjang," ucap Dhika.
"Satu kewajiban, tapi saya nggak bisa melakukan itu dengan bapak." Cia tetap pendirian orangnya. Padahal kalau di rayu mungkin-mungkin dia khilaf juga.
Dasae gadis mesum.
"Kenapa? Saya berhak untuk itu. Walau saya berjanji untuk tidak melakukan itu. Dan saya akan tepati, saya ingin mendengar pendapatmu saja."
"Saya tau bapak punya hak, tapi gimana ya? Melakukan itu kan butuh cinta. Dan lagi saya masih kecil. Tujuh belas tahun, masa saya udah nggak suci? Terus kalau kita pisah yang rugi banyak tu saya."
Habis manis sepah di buang ceritanya.