Bab 247: Kau Sebaiknya ke Psikiater

Rendy malah menatap Andrea dengan pandangan terbelalak. Ia sungguh kaget mendengar perkataan dari mulut Andrea. Dia mencintainya ? Ingin menjadi kekasihnya ? Bagaimana bisa ? Lelucon apa ini ?

Tapi mata Rendy yang terbuka lebar dan mulut ternganga malah membuat hasrat Andrea menjadi membara, Ia sudah lupa dengan harkat derajat dan martabatnya sebagai wanita. Maka dengan gerakan cepat Ia segera merangkul Rendy dan membenamkan bibirnya yang seksi itu ke atas bibir Rendy. Rendy seketika menjadi kaku ketika lidah Andrea membuka paksa bibirnya yang terkatup rapat.

Sesaat seakan bumi berhenti berputar dan matahari berhenti memancar. Hanya sepersekian detik Rendy segera menyadari dan menarik kepala Andrea dari mukanya. Ciuman Andrea seketika terlepas, tapi Andrea memang tidak tahu malu. Begitu bibir itu lepas, Andrea menjadi seperti gila karena merasa buruannya lepas dari gigitannya. Andrea segera mendekatkan lagi tubuhnya dan membenamkan kembali ciumannya.