Mutiara nampak kesal.
"Ada apa lagi? dan kenapa kamu bisa ada di lingkungan ini?".
"Aku lagi menjemput Zian, mmm apakah si kecil ini anak mu?". Tanya Maheza dan dia teringat ketika di atas gedung hotel Mutiara juga menyebut nama Faeza dan dia penasaran siapa itu dan ternyata nama bocah kecil yang ada di depanya itulah yang di ucap oleh Mutiara.
Mutia tampak gugup, ekspresi nya menjadi rumit.
"Mmmm...kamu tidak perlu tau itu.. ". Setelah mengatakan itu Mutiara membawa Faeza pergi tapi lengannya di tarik oleh Maheza.
"Mutia jawab aku, apakah dia anakmu?".
"Kalau iya kenapa? ". Tanya Mutia dengan tatapan tajam, dia benar-benar tidak bisa melupakan luka hatinya setiap melihat wajah Maheza, namun entah mengapa dia ingin anaknya juga memiliki panggilan yang sama denganya, dia hanya merasa dengan begitu dia bisa melupakan kebencian dan luka yang pernah di toreh Maheza di hidupnya, Faeza hadir sebagai penyembuh dan penenang jiwanya.