Azura pun menggelengkan kepalanya. Gadis itu juga tidak tahu mengapa luka yang kecil bisa berpengaruh besar kepadanya. Gadis itu juga bingung. Namun, ia malah tak bisa berbuat apa apa untuk saat ini.
Dia hanya bisa diam sembari merintih dengan rasa yang tidak nyaman. Rasa sakit itu dengan nyata menjalar dalam dirinya. Terasa sangat menyakitkan.
Pangeran Ansell merasa khawatir dengan keadaan yang tengah dimiliki oleh Azura. Lelaki itu sama sekali tidak menyangka kalau luka yang diciptakan olehnya bisa sangat mematikan.
"Apa yang harus aku lakukan?"
Lelaki itu kebingungan, ia mencoba untuk mencari solusi. Sayangnya, ia tak bisa mendapatkan solusinya.
Sampai bibir Azura pun merintih sembari mengatakan..., "Nona Faquella..."
"Nona Faquella..."
Mata Pangeran Ansell membeliak. Ia pun menyadari apa yang dimaksud oleh Azura. Ia harus mencari sosok Nona Faquella!
Hanya Nona Faquella yang tahu!! Hanya dialah yang bisa dipercaya!