Bab 151: Azura dan Raja Ansel

Azura mematung. Ia diam seribu bahasa, dan tidak tahu harus berbuat apa.

Gadis itu memandang ke arah Raja Ansell, menatapinya. dengan seksama.

Situasi hening. Bahkan segala macam suara binatang malam lah yang terdengar. Menciptakan kecanggungan yang jelas kentara di antara mereka berdua.

Azura tergerak untuk mundur. Gadis itu merasa kian canggung untuk bercengkrama dengan Raja Ansell. Hingga akhirnya pun, Azura membalikkan badan, sengaja menghindar.

Tatkala gadis itu menghindar, Raja Ansell lantas berucap. Tegas dan serius. "Terima kasih. Telah datang di saat terendahku."

"Dan ..."

"Tentang sihirku... Kau tak perlu khawatir. Aku baik-baik saja."

Azura hanya diam, menantikan kalimat yang akan meluncur lagi dari Raja Ansell. Akan tetapi, lelaki itu diam. Tak mengatakan apa pun lagi. Dengan demikian, Azura pun memutuskan pergi, berjalan menjauh dari sosok Raja Ansell.