"Kami juga siap membelamu kalau ada apa-apa di depan." Aku memeluk Bapak semakin erat, jujur tahu perasaan orangtuaku sedalam itu karea selama ini mereka hanyalah dua orang bersahaja. Kupikir Ibu dan Bapak tidak pernah memikirkan masa depanku, tapi kata-kata soal cucu itu bukan omong kosong ternyata. Ibu dan Bapak memikirkan pernikahanku, bagaimana jika mereka pergi sebelum bisa melihat hidupku mapan. Karena seumur-umur mereka merasa jadi bebanku. Bagaimana jika Acie mengurus kami sampai tak peduli dirinya sendiri? Bagaimana jika Acie mengurus kami hingga menunggu kami mati terlebih dahulu? Bagaimana jika Acie merasa baru bisa menikah setelah itu? Bagaimana jika Acie nanti terlalu tua untuk menikah? Dan masih banyak lainnya.