"Tidak, tidak, tidak ...." Aku pun mematikan sambungan segera. Aku tidak tahan. Tapi Mike terus menelepon berkali-kali.
Maaf, Mike.
Aku tidak bisa melihat kenyataan.
Aku benar-benar tidak sekuat itu.
Aku pun melolong sendirian di dalam kamar. Aku nyaris gila. Apalagi kini berita Covid menyebar di seluruh sosial media. Mau menyetel TV atau membuka ponsel, semua membuat bulu kuduk merinding. Karena mereka terus memberikan berita update terkait kondisi Wuhan terus-menerus. Katanya, orang-orang yang panik pindah justru menulari tetangganya. Menyebar di wilayah yang dituju masing-masing. Bahkan negara lain pun ikutan terkena.
"LANTAS KENAPA SIH MIKE MALAH KE SANA?! TOLOL YA?!" batinku memaki kasar.