―...‖
―Aku akan buka toko perhiasan jika ada kemungkinan jadi sangat banyak.‖
Di titik ini, Ace sadar. Han Zhuoyao memang sering mengatakan apapun seperti angin lalu. Ringan, dan terdengar menyebalkan. Namun, jika kau benar-benar menyelami pria itu lebih dalam. Kata-katanya nyaris tak pernah sepele.
―Apa-apaan impian aneh yang kau katakan?‖
Han Zhuoyao justru terkekeh geli. ―Hhh ....‖ Dia menyapu belahan bibir Ace menggunakan lidah. Menggodai. ―Buka mulutmu,
Sayang. Atau kita takkan memulainya sampai nanti sore.‖
―Ugh, oke.‖
Detik itu juga, Han Zhuoyao langsung membungkam bibir Ace dengan satu lumatan yang dalam. Tidak kasar memang, tapi Ace langsung merasakan nikmat dari ciuman bersemangat itu.
―Mnnh ... hhh ....‖
Ace tak tahu kenapa, tapi dia benar-benar tersengal hebat setelah melepaskan ciuman mereka. Napasnya pendek. Dadanya seperti akan meledak dalam hitungan detik, dan dia menyelami kedua mata emas tersebut. ―Sejak kapan?‖ tanyanya.
―Apa.‖
Kira-kira hubungan Edward Rich dan Siu Sean berakhir seperti apa?