―Iya, aku hanya agak bersemangat,‖ bisik Ace sembari mengatur napas. Suaranya dekat. Mike bisa merasakan kehangatan di setiap embusannya. ―Kita akan menikah, Drake! Ha ha. Dan aku penasaran kapan undangan resepsi dibuat?‖
Mike lagi-lagi kesulitan membalas. Sumpah demi apa pun Ace sangat seksi dengan perilaku senakal ini. Penisnya bahkan masih terkubur di dalam bokong kenyal itu, tetapi Ace tak ragu menggodai lebih jauh.
―Iya, besok pun bisa langsung dilakukan.‖
―Serius, Drake?‖
―Tinggal buat daftar tamu yang kau mau. Bukankah itu yang terpenting?‖
Ace mengangguk pelan. ―Oke.‖
Mike tak bisa membaca isi hati lelaki itu. Di luar sini, dengan situasi mereka berdua, memang siapa yang akan menjadi tamu? Namun, Ace tampak begitu serius saat menulis beberapa nama di buku tulisnya.