Bab 146: abstrak

"Tapi kita dalam sebuah ikatan dis" Aku menatap gadis getir. "Ikatan yang  seharusnya bukan hanya memperlihat kan satu sisi saja kepada satu sama lain"

"..... "

"Kita bukan lagi main pacar pacaran kan? Meski aku bilang tak masalah menjadi pacar rahasia mu. Namun hubungan ini tetap nyata. Bukan kah kamu bilang kamu juga mencintai ku, seharusnya di setiap hubungan nyata diantara dua insan yang katanya saling mencintai seperti ini. " Ntah berapa air mata yang mengalir kini. Dan gadis hanya terdiam mendengar semua keluhan ku tanpa melepas genggaman nya di kedua tangan  ku.

"Seharusnya bukan hanya satu orang yang menceritakan semua tentang nya, seharusnya kamu juga terlibat dalam kisah ini secara utuh"

Gadis memeluk ku erat. Berusaha menenangkan emosi ku yang tak terbendung lagi

"Aku minta maaf. Aku sadar aku salah, aku janji kali ini aku ngga akan memendam nya sendiri" Ucap gadis sambil mengelus pipi ku. Dengan ujung jemari nya. Mencoba mengusir air mata ku menjauh