Christ tengah berada di kantornya saat tiba-tiba dihubungi oleh Isabella yang mengabarkan tentang Granny yang dilarikan ke rumahsakit karena serangan jantung yang dialaminya. Dan ternyata saat Isabella tiba di rumahsakit, Granny sudah tiada. Semua terjadi begitu mendadak menyenyak kesadaran Christopher dan isterinya itu. Granny memang sudah semakin tua tapi dia menolak tinggal bersama dengan Christ dan Isabella. Dia memilih tinggal di rumah besarnya sendiri bersama orang-orang yang bekerja untuknya.
***
Christ terdiam menatap peti sang nenek itu dalam duka yang mendalam. Tidak ada yang bisa menggambarkan kesedihan pria itu, air matanya bahkan tak lagi bisa menetes. Setelah salah paham besar yang terjadi padanya dan sang nenek, hubungan mereka tak pernah kembali seperti semula. Seperti kaca yang sudah pecah dan berusaha disatukan kembali, masih menyisakan bekas-bekas yang tak rata, begitu juga dengan hubungan Christ dan sang nenek.