Unduh Aplikasi
57.89% My Mate Is A Witch / Chapter 9: 3

Bab 9: 3

.

.

.

Selesai beres beres dan bersih bersih, niel mengganti handuk yang bertengger di tubuhnya dengan pakaian santai bernuansa gelap, ya kaos v neck dengan celana panjang training biasa serta sandal jepit yang ia gunakan, niel melangkahkan kakinya untuk menuju ke ruang kerjanya.

sebenernya ia malas, ia hanya ingin bertapa di kamarnya sambil ngemil kripik singkong endorse dari anggota pack nya.

tapi karena dia seorang alpha, apa boleh buat. semua harus dikerjakan. niel segera menemukan ethan yang menyambutnya di depan pintu seperti you know lah.

[open card : Ethan-- sang beta sekaligus asisten yang telah dieksploitasi oleh niel luar dan dalam, dan juga ia memegang penghargaan 'sahabat tersabar milik niel']

"Selamat malam, alpha" ucap ethan, mengikuti niel masuk kedalam ruangan lalu langsung membuatkan teh chamomile untuknya

Seperti biasa niel mengacuhkan ethan, dia tidak menjawab ethan tapi menatapnya lekat lekat.

ia bingung dimana ia harus menemukan belahan hatinya, apa daftar dan seleksi calon menggunakan take me out bisa?

"ethan" panggil niel dengan suara khas serak basah dan menggoda, ini ga mempan pada ethan oke.

[kalo ini BL dijamin mempan]

"ya alpha?" balasnya

niel menopang dagunya dimeja sambil menatap ethan, ethan melihat tingkah niel merinding sendiri, feeling-nya ga enak.

"apa aku terlalu tua?"

tanya niel pada ethan

ethan ingin mengangguk tapi ia takut setelah mengangguk langsung tertebas.

niel tidak tahu internal screaming dalam jiwa raga ethan. punggung ethan yang mulai keringet dingin

ethan memilih tidak menjawab dari pada nanti salah jawab dia di gantung di pohon jati. lebih baik aman ketimbang bahaya. ethan mencoba mengalihkan pembicaraan mengenai hal lain.

"Alpha niel, nyonya Eva ingin bertemu dengan anda di ruangannya"

'maafkan saya nyonya eva, ini demi menyelamatkan hidup saya' batin ethan meringis pilu

niel diam namun terus menatap ethan. makin lama tatapan makin tajam dan berbahaya.

"alp--..."

niel tersenyum indah dan menyipitkan matanya pada ethan.

"jangan mengalihkan pembicaraan"

ethan melakukan internal screaming part 2 yang lebih pilu kalo dia bisa memilih mending dia resign jadi beta saja.

niel seperti tiba tiba peka dengan internal struggling nya ethan makanya dia menarik kembali tatapan killernya lalu berdiri berjalan pergi.

"pikirkan jawaban mu baik baik ethan"

*ceklak* menandakan pintu tertutup, ethan langsung mengucurkan keringat dingin yang di tahannya dan berterima kasih pada moon goddess yang membiarkannya untuk hidup lebih panjang.

ethan melihat teh yang ia buatkan masih berada di tangannya, ia esap saja teh nya sambil menenangkan hati serta pikiran. lalu ia menghembuskan nafas panjang sebelum mengacak-acak rambutnya dengan malas dan duduk ke bangku yang disediakan untuknya.

Ethan yang menyedihkan hanya bisa tersenyum kecut. 'aku kangen dengan mateku' batinnya bersedih saat ia melihat banyak sekali tumpukan tumpukan dokumen yang harus ia kerjakan sendirian.

.

.

Niel memasuki sebuah rumah yang terletak dibelakang mansion mewah miliknya.

Disana terlihat sosok wanita dengan wajah yang anggun bernama eva-- bibi terkasih yang merupakan keluarganya satu satu nya yang tinggal di rumah itu ditemani beberapa omega.

Didapatinya wanita paruh baya dengan rambut yang panjang terurai indah dan masih terlihat cantik di usianya yang sudah mau memakan setengah abad itu, menyambut nya dengan senyuman terhangat yang mencirikan seorang ibu yang menanti anaknya.

niel melihat senyuman eva mendadak merinding sendiri. ia memiliki feeling yang aneh.

"Ini sudah larut malam bi" ucapnya sambil melihat jam dan melanjutkan kata kata selanjutnya di hatinya 'jangan main main dengan angin malem, nanti masuk angin siapa yang kerokin?'

eva cukup terkejut dengan kehadiran niel yang tidak di duga olehnya, dia merasa ethan yang menyuruhnya kesini.

"Duduk lah, apa yang ingin kau bicarakan?" tanya eva sambil menyesap tehnya dengan elegant.

Niel menempati sofa yang dari dulu suka ia tepati di mulai dari masa kanak kanak hingga berevolusi menjadi dewasa.

Eva menyuguhkan teh hangat dan beberapa cemilan yang cocok untuk di konsumsi pada malam hari.

eva tersenyum memandang wahah ponakannya yang saat masih kanak kanak sering berkunjung ketempat hanya karena ingin diam diam makan cemilan.

lalu memalingkan pandangannya memandang rembulan yang hari ini menyinari malam yang sunyi.

Eva melihat kembali niel yang sedang menyesap teh, kini dia sudah tumbuh menjadi pria dewasa yang hebat dan bertanggung jawab.

'pasti ada sesuatu' pikirnya lalu eva kembali menyesap tehnya sambil memakan cookies.

"aunty..." panggil niel memecah keheningan yang lama tercipta

eva menatap niel, matanya memberikan jawaban.

"aku.. bingung apa aku terlalu tua?"

eva diam sejenak mencerna kata kata yang barusan di ucapkan oleh niel. 'tua?'

eva menaikan sebelah alisnya, dan menyuruh niel untuk lanjut.

"dia menyuruhku"

kemudian sepertinya eva dapet ilham dari angin yang berhembus. "oh!"

niel menatap eva dengan lekat sambil memakan fitbar.

"ya sudah turuti saja permintaannya, tidak ada ruginya pula" ucap eva dengan santai sambil mengunyah biskuit import.

"aku mau fokus karir"

lalu eva tertawa dengan anggun.

"karir? haha, lantas dia menyuruh mu" ledek eva yang menyipitkan matanya menatap niel.

dahi niel mengernyit, ia menatap eva, matanya mengunci manik eva. membuat eva pura pura batuk canggung.

eva menyadari kenapa dia menyuruh niel mencari, ini karena eva dulu sering sekali menyuruh niel Untuk pergi memperluas teritorial yang dimiliki

dan karena itu dia secara tidak sengaja membuat niel menjadi petapa garis akud.

eva kembali menatap niel dan menghembuskan nafas berat kembali. lalu melanjutkan aktivitas nya untuk ngeteh.

eva menoleh ke kiri dan memberi kode pada omega untuk membawakan surat yang ia terima beberapa hari yang lalu.

omega datang dengan surat itu yang berada di atas nampan, eva memberi kode agar omega memberikan surat itu pada niel.

"baca lah" ucap eva sambil melanjutkan aktivitasnya

niel makin mengernyitkan dahinya lagi.

membuat eva meletakan cangkirnya di meja dan menopang dagu di meja bundar itu sambil menatap niel.

"minggu adalah perayaan pengangkatan alpha baru di darkness pack, seluruh alpha diundang dalam acara itu."

"dia masih bisa" ucap niel yang di mengerti oleh eva dengan cepat

[artinya : alpha evan-- pemimpin pack itu masih sangat bergairah dan masih sangat kuat dan belum saatnya untuk menikmati hari pensiunnya]

lalu niel menautkan jarinya di atas meja sambil menatap eva.

"secepat itukah philip-- putranya menggantikan dirinya!?"

"menurutmu? coba kau pikirkan dulu" eva melanjutkan kata katanya dalam hati dengan nyanyian 'coba kau renungkan'.

niel dan eva lomba tatap tatapan dan diam dalam waktu yang cukup lama sekali hingga akhirnya...

"terserah lah" ucap niel sambil tersenyum dingin.

Niel mendengus

'seorang alpha?' niel membatin sambil meminum tehnya menatap rembulan.

ia tidak ingin tapi ia dipaksa oleh situasi menyebalkan yang mengharuskannya untuk menjadi alpha di packnya.

Ia yang saat itu masih kecil pun sudah harus terbiasa memiliki perasaan dan cara berpikir seperti orang dewasa(terpaksa harus dewasa).

Ia mengerjakan segala hal yang perlu dikerjakan dengan kepala dingin dan tidak melibatkan emosi pribadi tercampur kalau hal itu berkaitan dengan crescent moon pack.

Namun apa boleh buat, nasi sudah menjadi bubur mau tidak mau dia hanya harus menambah kecap asin lalu topping ayam dan kacang biar nikmat.

" aku sibuk"

[artinya : jangan suruh aku untuk datang ke perayaan bodoh seperti itu]

"Niel..."

[artinya : kau tak bisa menolaknya Ferguson]

eva mengucapkan nama niel dengan senyuman yang merekah seram disana.

"pergi lah"

eva kembali menyesap tehnya yang barusan di refill ulang.

"kau harus ingat kita berhutang pada darkness pack" [artinya: lu jadi jangan ngadi ngadi dah]

kalimat itu membuat semua alasan yang sudah dirangkai oleh niel sirna seperti debu yang tertiup angin dan tenggelam di lautan segitiga bermuda.

"you win aunty!"

niel hanya bisa mendecak kesal yang merupakan tanda dia akan pergi ke darkness pack.

Eva dengan hati yang bahagia dan senyuman indah terukir jelas di wajahnya kembali menatap niel yang beranjak beridiri dengan penuh gairah yang mencurigakan.

"semoga kau menemukan apa yang kau cari" ucap eva sambil beranjak berdiri lalu berjalan pergi "kembali lah aku tidak akan mengantarmu keluar"

niel melihat eva pergi sampai dirinya hilang dibalik dinding. lalu niel berdiri dan kembali menuju mansion nya diantar kedepan oleh para omega yang bertugas

"samapi jumpa, alpha" ucap para omega dengan serempak.


PERTIMBANGAN PENCIPTA
mochirin mochirin

aku harap kalian enjoyyy

-----

ch 3-4 done editing

next chapter
Load failed, please RETRY

Membuka kunci kumpulan bab

Indeks

Opsi Tampilan

Latar Belakang

Font

Ukuran

Komentar pada bab

Tulis ulasan Status Membaca: C9
Gagal mengirim. Silakan coba lagi
  • Kualitas penulisan
  • Stabilitas Pembaruan
  • Pengembangan Cerita
  • Desain Karakter
  • Latar Belakang Dunia

Skor total 0.0

Ulasan berhasil diposting! Baca ulasan lebih lanjut
Laporkan konten yang tidak pantas
Tip kesalahan

Laporkan penyalahgunaan

Komentar paragraf

Masuk