-Moirai Valentine-
Maura menggenggam secangkir coklat hangat yang sedari tadi sudah dingin. Kepulan uap asap tidak lagi terlihat.
Ia tidak mendongkrak saat pelayan meletakkan sepiring brownis di hadapan mereka.
"Huhhh …." Maura mengehela panjang.
Ekor matanya mengamati tetesan air hujan yang gugur menimpa bumi, membasahi tanah kering serta kelopak bunga yang berguguran.
"Lo baik-baik aja kan, Maura?"
Saat namanya di panggil, Maura mendongkrak manik hitamnya menatap Gilang yang setengah tersenyum, rautnya jelas mengkhawatirkan posisi dia saat ini.
Maura tidak menjawab. Ia hanya bergumam sebentar, sebelum kembali menoleh menatap Bintang yang sedang mengepalkan tangan menahan amarah. Pria itu sama diamnya dengan dirinya.
Setibanya Bintang dan Gilang tadi, tanpa basa-basi Bintang membawa Maura dan Luna keluar dari kedai es krim. Sedangkan Gilang tampak bicara beberapa menit dengan Eric. Ada perdebatan kecil setelah itu, tapi Gilang bisa mengatasinya dengan damai.