Bab 192: Melamar Mr. Roman

Davita tertawa terbahak. Soraya pucat.

Nindy mengambil harum suntik dari tangan Davita. Gadis kecil secara diam-diam mengambil jarum suntik milik perawat ketika dia sedang lengah.

"Ayo kita cuci tangan!" Nindy mengambil kursi membawanya ke dekat westapel, mengangkat Davita ke kursi.

"Cuci tiga kali, pakai sabun, bersih-bersih!"

Davita patuh.

Perawat memanggil Mr. Roman ke ruangan khusus. Di sana juga ada Ratna.

Soraya bingung.

"Paman Roman dan ibu Ratna kenapa?" tanya Raditya. Dia juga bingung seperti Soraya.

Mungkin mereka konsultasi bersama!" jawab Soraya sekenanya.

Mereka tidak bisa mendengarkan pembicaraan dokter dengan Ratna dan Mr Roman.

Ruangan itu kedap suara.

"Kakak dan ibu ngapain?" tanya Davita , gadis kecil itu berdiri melihat Soraya dan Raditya menempelkan telinga ke pintu ruang dokter.

"Hmm... tidak apa-apa!" Soraya tersenyum malu, ketahuan Davita, dia berusaha mencuri dengar.