Unduh Aplikasi
63.41% MEMORIES OF THE UNDERWORLD / Chapter 26: Willpower and Dreams

Bab 26: Willpower and Dreams

Dimalam yang dingin dan remang,tepat untukmu menghembus tangan, duduk dipinggir pantai dengan beberapa kaleng bir dan seorang teman disampingmu adalah nilai sempurna! Itulah yang sedang dirasakan oleh Alex saat ini. Dengan setelan jas,sepatu kulit lengkap dengan jam tangan dan wajah tampan seorang aktornya

"Bagaimana dengan pekerjaanmu?"tanya Andrew yang tengah meneguk bir kalengan

Dengan tajam ia menoleh, oh lihatlah mata yang berkharsima itu,bibir cerrynya dan kulit kemilau bulan. Tanpa bicara ia menyodorkan 5 jarinya kedepan, jari kurus dan ramping yang membuaat para wanita menangis iri dan meringisi ketampanannya. Menurutmu apa pekerjaannya,aktor? Model? Influencer? Pengacara atau pekerja kantoran?

Ia menekuk semua jarinya "Nol"sambungnya tertawa sembari cegukan

"Aish,ayolah. Kau sudah bekerja begitu lama"protes Andrew

"Oh,benarkah? Aku juga merasa begitu,aku sudah bekerja sampai jari-jari ku kurus dan rahangku terlihat! Tapi kenapa tidak ada kenaikan gaji ataupun promosi?!"keluhnya

"Iya,iya kau benar! Kau sudah bekerja keras" temannya duduk mendekat "Kenapa kau tidak mendapat promosi atau kenaikan gaji...bagaimana menurut mu, menurut mu kenapa?"sambungnya bertanya

"Benar,benar... aku rasa, mereka iri pada kerja keras ku sehingga..mereka tidak mau mengakuinya"katanya dengan mata ceper itu

"Menurutmu begitu?" dengan nada berbisik "Hey pengangguran gila! Hentikan omong kosongmu ini, aishhh... sudah berapa gadis yang kau patahkan hatinya karna ini. Kenapa kau tidak jadi model saja? Lihatlah,tinggimu semampai. Walaupun aku benci mengakuinya tapi wajah mu tampan,hasilkan lah uang jangan setiap hari makan mie instan " ia memukuli temannya itu dengan menggretakkan gigi

"A,ah. Hentikan! Untuk apa aku perduli,aku sudah punya pacar"tegasnya "Model? Apa kau pikir dengan ketampanan ku ini hanya dilevel itu? Aku bahkan mendapatkan kartu nama agensi idol!"sombongnya

"Benarkah?! Lalu,bagaimana?"gebu Andrew "Apa karna itu kau minum hari ini? Kau akan debut?"

Alex berdiri dengan lunglai "Huss...dengarkan aku dulu"katanya

"Cepatlah"

"Aku mengerti,aku mengerti...hari itu aku dipaksa kakakku menggantikan pekerja paruh waktu yang bolos, seorang bibi memberi ku kartu nama agensi,lalu..."ia mengingat kembali

Didalam kantor itu tersuguh kopi

"Tuan Alex,benar?"jabatnya ramah

Alex tersenyum sungkan "Ah,ya. Dan...?"

"Aku Soraya, selamat datang di agensi Day Star"katanya pula memperkenalkan diri

Alex terdiam sejenak "A-apa aku sudah diterima?"

"Apa? A...sambutan,aku menyambut mu,Tuan Alex"senyumnya canggung

Sial,bukankah hanya perlu menunjukan wajah tampan saja? Rutuknya dalam hati

"Silahkan duduk. Jadi,apa perkerjaanmu saat ini?"tanyanya memulai

"Pekerjaan?"Alex enggan menjawab "Pekerjaan ku adalah mencari pekerjaan"dengan nada memelan diakhir kalimat

"Ya?"tanya Soraya menaikan dahinya "Ah...pengangguran"tawanya canggung

"Ahahah...sebenarnya, itu...mencari pekerjaan"ia menggaruk belakang kepalanya

"Aku tau itu,pengangguran"dengan senyuman bisnisnya

Alex tersenyum masam. Apa ini,bukan kah di drama orang tampan selalu disambut ramah

"Tapi tidak masalah,mungkin tuan berjodoh dengan agensi kami. Dengan ketampanan dan aura seorang bintang itu akan sia-sia jika tuan bekerja sebagai pelayan atau pekerja kantoran,benar kan?"sanjungnya

"Benarkah?"Alex membenarkan jasnya merasa bangga

"Tentu saja. Jadi waktu itu?"ungkitnya

"Itu restoran kakak ku. Pekerja paruh waktunya bolos dan berkencan"jawabnya cepat

"Ah,begitu. Kalau boleh tau sudah berapa kali tuan melamar pekerjaan?"

Alex menghitung-hitung kembali "Sejak lulus kuliah 3 tahun lalu...biar ku hitung,tunggu sebentar ya"

Tiga tahun? Makan apa orang ini selama itu.benak Soraya "Sudahlah. Kita tinggalkan semua dimasa lalu"

"Aku sedang menghitungnya"kata Alex

"Tidak perlu. Aku tau,mereka tidak memperkerjakan mu pasti karna bakatmu memang adalah bakat seorang bintang. Alex,dari nama mu saja sudah terlihat,maaf siapa nama lengkap mu?"

"Alex, Alexmanu Saijo"cengirnya

"Al,Alex...manu?"wanita itu menyipitkan matanyanya

"Iya. Alexmanu Saijo"ulangnya membenarkan

Ia menatap lekat pria itu dari bawah sampai atas "Bagian mana dari tubuhnya yang pantas menerima nama itu. Apa yang dipikirkan orang tuanya..."gumamnya

"Ya?"

"Ah,tidak. Nama mu sangat bagus. Tuan,bisakah menyanyikan sebuah lagu?"alihnya dari topik yang sedikit aneh tadi,menurutnya

"Menyanyi? Aku tidak yakin,saat melamar menjadi penyanyi di cafe mereka mengusir ku begitu buka mulut,hahaha"tawanya polos

"Benarkah? Tidak apa,cobalah dulu"senyumnya

"Baiklah"katanya bersiap

"A,tunggu. Bernyanyilah sambil menari,tarikan saja yang tuan bisa saat ini"sambungnya ramah

Alexpun melakukan yang dipintanya. Mata Soraya membulat mendengar suaranya dan tercengang melihat tariannya

Ah...sekarang aku tau darimana asal nama itu "Kau, silahkan keluar!"tekannya masih mempertahankan senyum bisnis,dan bergetar menahan kesal

"Ta-tapi aku baru mulai..."

Wanita itu mengabaikannya dan mendepak keluar Alex dari sana "Dejavu?"kikuknya didepan pintu

Kembali kesaat ini

"Lalu?"tanya Andrew

"Apa lagi...? aku kembali menjadi pengangguran berpiala 3 tahun. Kenapa hidup ini tidak adil?! Kenapa mereka memberikan nama yang bertentangan dengan wajah ku?"pekiknya

"Kau benar. Hidup ini tidak adail, kenapa Tuhan memberikan wajah rupawan pada mu, kenapa tidak berikan saja padaku? Aku seorang pengacara mapan,memiliki rumah sendiri dan sebuah mobil merah yang mungil. Tapi kenapa gadis-gadis itu tidak mau pada ku? Aku akan sangat bersyukur jika mereka mendekati ku karna uang,tapi ini...karna ingin dekat dengan pengangguran ini? Yang benar saja?!"teriaknya berkeluh kesah

Yah, dia benar. Alex adalah kakak tampan berkaki panjang yang mengubah kaus murahan menjadi baju mahal. Sayanganya ia adalah pengangguran,tapi, mana yang harus disayangkan, wajah tampan yang dimiliki pengangguran atau pengangguran yang memiliki wajah tampan? Haruskah namanya dipermasalahkan juga?

"Itu dia,tampan! Mereka sangat aneh. Ku rasa itu agensi abal-abalan, jaman sekarangkan orang hanya melihat penampilan. Lihat,lihat mata merah ku,aku ini blasteran, apa yang salah? Aku bahkan sangat tampan dari segala sisi!"

"Hey,hey...itu mata orang mabuk. Orang luar matanya biru,bukan merah bodoh"katanya berpegangan pada Alex untuk bangkit

"Apa yang kau lakukan...aku akan jatuh"Alex berdiri tertatih

"Hey,dengar...jika ketampananmu itu berguna,kau tidak akan menganggur selama ini. Punya kakak yang pelit dan makan mie instan setiap hari. Kawan...bergantunglah padaku, kita sudah seperti saudara! Ada butuh apa,perlu apa,katakan padaku. Bukankah itu gunanya teman? Mungkin aku orang yang paling mengkritikmu,mengatai mu,menertawai mu...tapi saat dunia menyusahkanmu,keluarga mengabaikan mu,dan saat kau menyerah...aku akan memberimu tamparan keras serta selalu mengoceh disisimu"rangkulnya

"Benarkah? Ini janjimu,ya. Aku akan mengingatnya, saat sadar nanti jangan coba-coba kabur! Kau harus menghidupi ku"rangkulnya pula

"Oh...haruskah aku menikahi mu dan membuat anak yang tampan?"racaunya

"Jangan bodoh. kita tidak bisa,kau butuh lubang untuk itu..."kata Alex pula

"Lubang pantat mu?"tolehnya

"Berengsek,sialan"memukul wajah Andrew

Dua orang ini berdiri melihat bulan sambil tersenyum atas perkataan bijak dari orang yang mabuk,sekaligus tertawa atas ucapan setelahnya

"Aku tau kegunaan wajah tampan ku ini"kata Alex sambil meneguk bir kalengan ditangannya

"Apa? Apa? Apa itu?"

Ia melepaskan rangkulan Andrew dan roboh telentang diatas pasir "Membuat mu iri"tawanya

"Sialan, aku tidak bisa membantahnya" Andrew berjongkok "Astaga,aku sangat kesal"ikutnya roboh disebelah Alex

"Hey,Alex"panggilnya

Alex tidak menjawab

"Hey,apa kau sudah pingsan?"katanya lagi

Alex tersentak "Apa...? apa? Siapa yang pingsan? Tidak mungkin,aku masih sanggup minum sekerat bir lagi"soraknya "Ada apa?"tanyanya kemudian

Andrew diam sejenak,meletakkan tangan diatas wajahnya "Kau tau....harusnya orang tua kita saling mengenal sebelum aku lahir,agar mereka memberi tau bagaimana caranya membuat anak yang tampan. Ku rasa mereka hebat dalam hal itu kecuali memberi nama"balasnya tertawa

"Kau...dasar bajingan"Alex melempar selayang pasir kearahnya


next chapter
Load failed, please RETRY

Hadiah

Hadiah -- Hadiah diterima

    Status Power Mingguan

    Rank -- Peringkat Power
    Stone -- Power stone

    Membuka kunci kumpulan bab

    Indeks

    Opsi Tampilan

    Latar Belakang

    Font

    Ukuran

    Komentar pada bab

    Tulis ulasan Status Membaca: C26
    Gagal mengirim. Silakan coba lagi
    • Kualitas penulisan
    • Stabilitas Pembaruan
    • Pengembangan Cerita
    • Desain Karakter
    • Latar Belakang Dunia

    Skor total 0.0

    Ulasan berhasil diposting! Baca ulasan lebih lanjut
    Pilih Power Stone
    Rank NO.-- Peringkat Power
    Stone -- Batu Daya
    Laporkan konten yang tidak pantas
    Tip kesalahan

    Laporkan penyalahgunaan

    Komentar paragraf

    Masuk