Ibu ranti telah menelpon adam bahwa waktu pernikahan yang di setujui oleh keluarga yaitu pada bulan juni tanggal 20 yang tidak lain itu artinya waktu yang dimiliki oleh adam adalah satu bulan lagi.
Sesuai dengan permintaan adam, dia ingin menikah secepatnya maka ibu ranti mencarikan tanggal yang cocok dalam waktu dekat ini.
Adam yang belum mengetahui rencana sang ayah tidak pusing dengan waktu menikah yang di pilih bu ranti. Yang sebenarnya itu akan terlalu lama jika melihat rencana sang ayah yang akan mengumumkan pertunangan adam dalan waktu beberapa hari lagi.
Bayu masih tidak mau berbicara jika kinan sudah menyinggung soal pernikahannya. Bayu masih sangat meragukan pilihan kinan untuk segera menikah hanya karena alasan tidak ingin adam kecewa padanya.
Bayu belum memiliki solusi agar pernikahan itu sekalipun benar akan terjadi tapi jangan sampai menyakiti hati kinan di kemudian hari karena ulah Pak Gunawan yang tidak akan merestui pernikahan itu.
Jika bayu memberikan peringatan kepada kinan soal pak Gunawan , kinan hanya mengatakan bahwa dia cukup hanya dengan melihat adam yakin dengan yang dia lakukan, maka tidak ada alasan untuk kinan memusingkan restu ayahnya adam untuk pernikahannya.
Sampai pada suatu malam, dimana itu adalah satu malam sebelum adam berencana akan di tunangkan dengan seorang wanita dari kalangan atas di acara ulang tahun pak Gunawan di sebuah hotel mewah di Jakarta.
"Pernikahanmu akan di buat sederhana dan di hadiri oleh keluarga inti saja, bahkan ibumu tidak berpikir panjang soal kenapa pernikahan putrinya hanya di gelar sederhana sedangkan calon suaminya seorang kaya raya berpangkat General Manager dalam sebuah perusahaan besar di Indonesia. Apa kamu tidak berpikir bahwa itu semua karena ibumu sangat bahagia karena kamu memutuskan untuk menikah. Semua tanda tanya yang mungkin ada dalam hati kecilnya ia coba tutupi dengan rasa bahagia yang membumbung tinggi di pikirannya".
Bayu mencoba membuat kinan untuk kembali mempertimbangkan keputusannya yang serba terburu-buru itu.
"Aku bukan tidak ingin kamu menikah dengan adam, asal kamu bahagia, ibu bahagia semua keluarga bahagia itu sudah sangat cukup untukku, tapi karena aku tahu keputusanmu dengan adam untuk menikah itu karena ingin melawan ayahnya yang keras kepala, bukan karena kalian ingin menikah saat ini dan bukan karena kalian juga siap untuk menikah maka aku akan terus berusaha meyakinkanmu untuk kembali mempertimbangkan keputusanmu ini".
Malam itu di teras rumah kinan terus mendengarkan apa yang bayu katakan padanya. Dia tahu apa yang dia putuskan bersama adam memang bukan suatu hal yang bisa di ambil secara gegabah, namun kinan berpikir memang tidak ada jalan lain untuk mempertahankan hubungan mereka selain memberontak pada ayahnya adam dengan menikah dan membuktikan bahwa kinan dan adam tidak bisa di pisahkan lagi.
Rasa cinta yang awalnya menjadi alasan dalam hubungan mereka menjadi sedikit buram, tidak begitu jelas terasa tapi mereka memang saling memiliki layaknya pasangan.
Kinan sudah tidak lagi memikirkan soal itu. Pertama dia sudah terlanjur mendapatkan restu dari sang ibu, kedua dia tidak ingin mengecewakan adam, ketiga dia ingin menunjukkan pada ayahnya bahwa dirinya akan menjadi bayangan buruk dalam kehidupan ayahnya karena berada dekat dengan ruang lingkup sang ayah.
Kinan menjadi sangat egois karena semua masalah yang bertubi-tubi mengusik hidupnya, prioritasnya berubah-ubah seiring berjalan waktu. Ia semakin merasa bahwa kehidupan sengaja membuatnya menjadi gadis yang tanpa arah, tanpa perasaan, dan dingin seperti es.
"Aku selalu mengharapkan kebahagian untuk hidupku dan ibu, tapi kehidupan seperti selalu mematahkan harapanku disaat aku sepertinya tinggal beberapa langkah lagi menuju itu. Itulah kenapa aku tidak lagi memikirkan bagaimana caranya untuk bahagia, aku hanya akan memikirkan orang-orang yang aku sayang berbahagia, ibu bahagia aku menikah dan bayu senang aku mengikuti keinginannya untuk menikah. Meskipun nanti masalah akan menghampiri, dalam setiap pilihan hidup manusia kita akan tetap di hadapkan dengan masalah, jadi apapun yang aku pilih aku merasa bahwa hidupku akan tetap seperti ini".
Bayu tahu betul sahabatnya itu tidak tahu arah dari semua keputusannya, dia hanya fokus pada apa yang bisa membuat orang-orang yang ia sayang bahagia.
Bayu kehabisan akal bagaimana caranya mencegah kinan masuk dalam masalah rumit yang akan adam bawa dalam kehidupan rumah tangganya nanti.
Sampai hari itu bayu juga belum mengetahui bahwa pak setua ayah dari kinan. Bayu masih berpikir bahwa pak setya adalah orang yang juga membenci kinan dari pihak keluarga adam.
Bu ranti sudah mulai mempersiapkan pernikahan kinan, meskipun acaranya hanya sederhana saja tapi bu ranti semangat memberikan kabar bahagia itu kepada orang-orang terdekatnya, sahabat dan beberapa rekannya.
Kinan menyerahkan semua urusan pernikahannya kepada kakaknya keysa dan ibunya.
Adam dan juga ibunya memberitahukan bahwa segala sesuatunya di serahkan pada pihak wanita, persiapan semuanya di persilahkan sesuai dengan keinginan kinan dan ibunya.
Bu ranti sangat semangat dengan semua proses menuju pernikahan kinan.
Malam berlalu dengan lambat, kinan dan bayu menghabiskan malam dengan terus saling meyakinkan pendirian masing-masing, tidak ada yang goyah antara keduanya. Kinan yang tetap yakin dengan keputusannya, dan bayu tetap yakin bahwa keputusan kinan ini hanya akan menyulitkan hidupnya.
Keeseokan harinya di kantor adam.
Sosok lelaki berjalan melalui lorong kantor menuju ruang rapat yang telah di persiapkan sebelumnya.
Lelaki tinggi, tampan dan berbadan tegap terus menatap ke depan tanpa melirik ke arah lain.
Dia tidak memperdulikan para karyawan kantor yang terpesona melihatnya.
Di dalam ruang rapat telah menunggu pak gunawan dan juga adam. Mereka menunggu CEO yang akan memimpin rapat mereka hari ini.
Setelah beberapa saat semua orang yang berada di ruangan berdiri tiba-tiba dan mengucapkan salam pada seseorang yang masuk ke ruangan itu.
"Selamat pagi !!!".
Bayu berjalan dengan penuh wibawa memasuki ruang itu dan langsung menyapa semua orang yang berada di ruangan.
Rapat mulai berlangsung, adam melihat bagaimana bayu memimpin rapat hari itu dengan sangat rapih dan terstruktur sehingga semua masalah yang di perdebatkan di rapat-rapat sebelumnya hari itu bisa di selesaikan dengan mudah.
Adam sempat terpukau dengan gaya bicara bayu saat itu, dia menunjukan sebagai seorang pemimpin yang sangat pintar atas semua strateginya.
Namun kembali dia teringat siapa bayu yang sedang di hadapannya dan bayu yang ia kenal sebagai sahabat dari kekasihnya, dia menjadi kesal dan tidak terlalu fokus pada jalannya rapat hari itu.
Tadi pagi sebelum berangkat kantor ia sudah tahu siapa petinggi perusahaan yang akan hadir hari itu, adam sempat tidak akan hadir di kantor namun sekretarisnya terus mengingatkan betapa pentingnya rapat hari ini demi kelangsungan perusahaan sehingga membuat adam harus datang dan bertemu dengan bayu CEO muda yang juga sahabat dari kekasihnya.