Jeanna terbangun karena mendengar suara denting sendok yang beradu dengan piring. Seketika, Jeanna beranjak duduk dengan kaget. Ia menoleh ke meja makan dan tampak Rain sedang menikmati sarapannya. Pria itu bahkan tak menoleh pada Jeanna yang baru bangun.
"Kau tidur nyenyak sekali," ucap Rain tanpa menatap Jeanna.
Jeanna tersadar, televisinya sudah mati, entah sejak kapan. Jika televisi itu masih menyala, tentu Jeanna akan terbangun karena suaranya.
"Hari ini, kau tetap di sini dan jangan pergi ke mana-mana," Rain berkata. "Aku harus bertemu dengan arsitek dan memilih desain untuk laboratorium penelitianku."
Jeanna menatap Rain. "Kenapa saya tidak boleh ikut? Apa Pak Rain khawatir saya akan membuat masalah dan merepotkan Pak Rain lagi?" tembaknya.
"Ya," jawab Rain.
Jeanna mengernyit. Jawaban apa yang ia harapkan dari pria itu?