"Memang seharusnya seperti itu," Rain menandaskan. "Karena itu, mulai besok, kau akan membawa mobil sendiri untuk mengantar-jemputku."
Jeanna menoleh kaget pada Rain. "Apa, Pak?"
Rain menyipitkan mata pada gadis itu. "Kau tidak berpikir aku membayarmu mahal hanya agar kau bisa duduk santai di kantor, kan?"
Jeanna mengerjap. "Bukan itu, Pak, tapi …" Jeanna menatap Noah dengan khawatir, lalu kembali menatap Rain. "Saya tidak bisa menyetir mobil."
Rain memproses informasi itu. Benar juga. Sial. Rain melewatkan itu.
"Tapi … Noah akan pergi ke mana?" tanya Jeanna kemudian.
Rain menatap Jeanna tajam. "Apa maksudmu?"
"Saya … hanya penasaran, ke mana Noah akan pergi hingga saya yang harus mengantar-jemput Pak Rain?"