Rain sudah akan meneriaki Jeanna, tapi gadis itu sudah berjalan pergi dengan kunci mobil Rain di tangannya. Rain mendesis kesal dan terpaksa mengikuti gadis itu. Tampak Jeanna berusaha mencari mobil Rain sambil menekan kunci di tangannya. Ketika akhkirnya menemukan mobil Rain yang berbunyi, Jeanna bergegas ke sana.
Gadis itu membukakan pintu belakang sembari menunggu Rain. Rain masuk ke mobil tanpa menatap gadis itu. Jeanna kemudian menutup pintu, tapi bukannya pergi, gadis itu malah naik lewat pintu sisi lainnya.
"Coba saya lihat dulu pinggang Pak Rain," pinta gadis itu.
Rain menatap Jeanna tajam. "Jangan macam-macam."
"Pak, darahnya banyak. Pak Rain bisa mati kehabisan darah." Suara gadis itu terdengar cemas dan frustrasi.
"Dan itu bukan urusanmu," sengit Rain.
"Jika sesuatu terjadi pada Pak Rain, siapa yang akan membayar gaji saya?" balas gadis itu.
Sial. Dia mulai terdengar seperti Hunter. Dasar para penggila uang!