"Apa yang dia inginkan sebenarnya?" Rain mendengus tak percaya. "Dia yang ingin bebas dari ayahnya, tapi dia malah memohon-mohon dengan menyedihkan di sana." Rain mendecih meledek. "Gadis itu memang tak punya pendirian."
Melihat bagaimana dia menangis hanya karena menghadapi hal seperti itu, Rain seharusnya tahu. Gadis cengeng itu sejak awal terlalu pengecut untuk menghadapi dunia. Dia hanya sok kuat saja. Namun lihat, begitu digertak, dia ketakutan.
Gadis itu adalah tipe yang paling dibenci Rain. Rain tak tahu apa mau gadis itu sebenarnya? Dia ingin kebebasan, Rain memberikannya. Namun, lihat apa yang terjadi sekarang.
Dari dalam mobilnya yang terparkir di depan rumah sebelah rumah Jeanna itu, Rain bisa ikut mendengarkan keributan di sana lewat sela jendela kaca yang diturunkannya sekitar dua senti tadi.
"Apa … maksudnya aku sudah bebas?" Jeanna bertanya dengan nada tak percaya.