Rain mendengar suara Jeanna yang memanggilnya. Rain hanya sedang malas saja menghadapi gadis itu dan dia sedang memikirkan rencana serius. Namun, Jeanna malah dengan bodohnya muncul tepat di depan wajah Rain dan bermain ciluk ba. Ciluk ba, apanya?
"Singkirkan wajahmu dari pandanganku," ucap Rain dingin, tajam.
Seketika itu juga, Jeanna mundur dengan cepat hingga nyaris terjungkal ke belakang.
"Saya akan membacakan jadwal Pak Rain untuk hari ini," Jeanna berkata dengan suara resmi.
Rain mengembuskan napas kesal dan memutar kursinya. Jeanna segera pindah ke depan meja kerja Rain. Gadis itu menyebutkan jadwal Rain.
Ah, malam ini Rain ada jadwal makan malam penting, rupanya. Lalu, Jeanna …?
Rain menatap Jeanna tajam setelah gadis itu selesai membacakan jadwalnya.
"Ada … apa, Pak?" tanya Jeanna hati-hati.
"Rapat nanti malam adalah rapat penting. Kau ikut denganku," perintah Rain.
Jeanna terbelalak. "Tapi, saya …"