"Jika istrimu hamil, bukankah kau seharusnya bahagia?" celetuk Jay. "Tapi, kau malah tampak seolah kau baru patah hati."
Rain menatap Jay tajam.
Jay mengangkat tangan. "Ekspresimu benar-benar menyedihkan, Rain. Aku hanya berusaha jujur padamu."
Rain melengos kasar. "Itu bukan urusanmu."
"Aku tidak peduli dengan ekspresi atau perasaanmu selama kau tidak hilang kendali dan mengacaukan rencana kita," celetuk Hunter.
Rain mendengus. "Apa kau meremehkanku?"
"Jika Harvey tahu tentang kehamilan Jeanna, dia mungkin akan mencoba melakukan sesuatu pada istrimu itu. Jika itu terjadi, aku mempertaruhkan semua asetku, kau akan hilang kendali dan entah siapa yang akan kau bunuh nanti," tandas Hunter.
Rain menggeram marah. Membayangkannya saja sudah membuat Rain merasa begitu marah.
"Lihat ekspresimu sekarang. Kau tampak ingin membunuh orang," sebut Hunter.
Rain mengumpat kasar. "Ada masalah apa kalian berdua denganku?" semburnya.