Jeanna terbangun dan mendapati dirinya berada dalam pelukan Rain. Jeanna merasa tenang selama beberapa saat. Namun, ketika teringat mimpi buruknya semalam, Jeanna seketika merasa lelah.
"Kenapa?" Pertanyaan Rain itu membuat Jeanna mendongak. Ia tak tahu jika Rain sudah bangun.
Jeanna menggeleng. "Maaf, Pak. Semalam, saya …"
"Aku sudah berbicara dengan doktermu semalam dan untuk sementara, kau akan menghentikan konsultasi dan kau hanya akan menjalani perawatan dengan obat-obatan," Rain berkata.
"Ah … baik, Pak."
"Pagi ini kau punya jadwal dengan chef itu," sebut Rain.
Mengingat itu, Jeanna seketika antusias.
"Cepatlah bersiap," ucap pria itu.
Jeanna mengangguk dan beranjak duduk. Ia sudah akan turun, tapi lagi-lagi ia tak bisa mengabaikan ketelanjangannya. Bagaimanapun Rain mengatakannya, Jeanna tetap tak terbiasa.