"Rain pasti akan menyesal mengatakan itu semua suatu hari nanti," celetuk Carol yang berdiri di depan kamar Jeanna yang pintunya terbuka. Noah dan Troy juga ada di sana. Noah diam-diam menghela napas mendengar itu.
"Seharusnya kau merekamnya tadi," timpal Troy.
Noah melirik mereka. Pasangan in benar-benar bersenang-senang mem-bully Rain.
"Tapi …" Carol menoleh pada Noah, "apa kau juga sudah menyadari perasaan Rain dan Jeanna untuk satu sama lain?"
Noah berdehem, menolak membocorkan rahasia besar itu. Rahasia besar yang sepertinya semua orang bisa mengetahuinya dengan mudah. Kecuali Rain dan Jeanna sendiri.
"Aku tadinya sempat ragu jika perasaan Jeanna itu untuk Rain, tapi … melihat dari diamnya dirimu, sepertinya itu benar, kan, Noah?" Carol tersenyum geli.
Noah hanya berdehem lagi.
"Apa Rain baik-baik saja ketika berjauhan dengan Jeanna?" tanya Carol lagi, terdengar cemas. Noah jadi merasa perlu memberikan jawaban agar gadis itu tidak terlalu khawatir.