Ketika Rain bangun, Carol sudah duduk di kursi di samping tempat tidurnya. Rain menyapukan pandangan ke sekeliling ruangan, tapi hanya ada Carol di sana.
"Siapa yang kau cari?" tanya Carol dengan nada geli.
Rain mendengus. "Bukan siapa-siapa," jawab Rain dingin. "Kenapa kau ada di sini?"
"Melihat apa kau masih hidup," balas Carol.
Rain mendecak kesal dan beranjak duduk. "Aku baik-baik saja. Di mana Noah?" tanyanya.
"Di luar. Dia baik-baik saja," jawab Carol. "Tapi, kali ini kau harus mengakui jika kau kalah, Rain."
Rain mengernyit.
"Harvey … terlalu berbahaya," singgung Carol.
Rain menatap adiknya itu tajam. "Aku tahu. Karena itu, aku akan menghadapinya sendiri."
"Kenapa kau begitu gegabah, Rain?" tuntut Carol. "Apa … yang sebenarnya kau rencanakan di belakangku?"
Rain melengos kasar. "Kau tidak perlu tahu," sengitnya.
"Papa benar-benar marah ketika tahu apa yang terjadi," singgung Carol.
Rain menoleh pada Carol. "Kau memberitahu Papa?" Rain melotot galak.