Rain sudah menghubungi Roland dan memberitahukan tentang Carol yang pergi ke panti asuhan Yayasan Sinar Harapan. Roland, juga ibu Rain, pasti nanti akan datang kemari. Sembari menunggu mereka di mobil yang mengawasi panti asuhan itu dari jarak aman, Rain menelepon papanya.
"Rain, kau di mana?" tanya papanya. Suaranya terdengar khawatir. Sebenarnya, sedari tadi papanya terus menghubungi Rain, tapi Rain sengaja tak mengangkat teleponnya.
"Apa Noah memberitahu Papa?" tebak Rain.
"Jeanna."
Rain menghela napas. Lagi-lagi gadis merepotkan itu.
"Rain, kau di mana? Kita bicara dulu. Masih ada solusi lain untuk masalah ini. Kau tidak harus …"
"Pa," Rain menyela. "Papa ingat perjanjian kita, kan?"
"Rain …"
"Pastikan baik Jeanna maupun Carol tidak ada yang tahu tentang ini," pesan Rain.
"Rain, tunggu dulu. Papa sekarang …"
"Maaf, Pa," Rain menyela. "Dan terima kasih, karena telah menerima putra seperti aku sebagai anak Papa."