Rain menatap wajah pucat Jeanna yang sebagian tertutup rambutnya. Bahkan ketika gadis itu tak sadarkan diri seperti ini, wajahnya tampak sedih. Gadis itu masih belum sadarkan diri sejak dia tiba-tiba jatuh dan pingsan tadi. Rain memindahkan gadis itu ke kamar sejak beberapa saat lalu ketika mendapati Jeanna demam.
Rain memejamkan mata pasrah mendengar tangisan Jeanna dalam tidurnya. Ia mengulurkan tangan, hendak merapikan rambut Jeanna yang jatuh ke wajahnya. Namun, gerakannya terhenti ketika Jeanna mengigau,
"Jangan ... pergi ..."
Tangan gadis itu bergerak gelisah, seolah hendak menggapai sesuatu.
"Kumohon ... jangan tinggalkan aku sendiri ..."
Tangan Rain yang terhenti di udara, perlahan bergerak ke arah tangan Jeanna yang meraih udara kosong, lalu membiarkan gadis itu menggenggamnya erat. Perlahan, gadis itu mulai tenang.