Rain yang masih duduk di depan pintu apartemennya, seolah terjebak dalam kegelapan, perlahan mendapatkan kesadarannya ketika mendapat telepon dari ibunya.
"Apa yang terjadi? Kenapa gadis itu menghilang?" tuntut ibunya dengan suara keras.
"Dia kabur," jawab Rain. "Tapi, aku sudah mengirim orang untuk mencarinya di sekitar lokasi kejadian. Dia terluka cukup parah. Tidak mungkin dia bisa pergi lebih jauh."
Ibunya mendecih kesal. "Begitu kau menemukannya, bunuh dia. Buat dia menghilang selamanya."
"Baik, Bu."
"Tapi, setidaknya sekarang kita benar-benar bisa mengendalikan papamu."
Rain mengernyit.
"Operasi papamu sudah selesai, tapi papamu koma," ucap ibunya. "Tidak ada kepastian tentang kapan dia akan bangun."
Rain mengernyit. "Sopirnya … apakah dia meninggal?"
"Dia masih hidup, tapi … orangku yang ikut menjemput dalam ambulans, mendengar dia menyebut namamu, jadi dia membunuh sopir itu."
Rain mencengkeram ponselnya erat. "Aku … sudah mengurus black box mobil Papa."