Sebuah dekapan hangat yang sangat nyaman terasa merengkuh tubuhnya, Herlyn sudah setengah terbangun. Ia menggeliat merasakan nyamannya bantal guling yang memeluknya erat.
Benar bantal guling ini sangat nyaman dan juga hangat.. Tapi tunggu dulu.. Bantal guling yang memeluknya? Matanya terbuka lebar seketika. Ia masih kebingungan dengan benda keras yang kini berhadapan dengan wajahnya.
Seingatnya spreinya tempat tidurnya berwarna abu-abu tapi mengapa berubah menjadi warna merah dan bantal guling ini semakin erat memeluknya.
Oh Aku pasti gila..
Herlyn mengangkat kepalanya dan yang memeluknya bukanlah bantal guling melainkan Bisma yang masih terlelap.
"Aaaaaaaa!!!" Herlyn menjerit sekencang-kencangnya hingga membuat Bisma perlahan terbangun.