Bisma memang sengaja bersikap dingin pada Herlyn, ia masih bimbang memilih antara Herlyn dan Marve tapi sebesar apapun cintanya pada Herlyn, Bisma tidak bisa mengkhianati Marve dengan segala kebaikan yang Marve berikan padanya namun melihat Herlyn menjadi sedih seperti ini sangatlah membuat hatinya gundah.
Bisma tidak dapat menahannya, ia mengabaikan berkasnya sekali lagi dan melangkah cepat mengejar langkah Herlyn.
Herlyn sudah berjalan memasuki lift yang kosong kini, untung saja Bisma masih sempat melihatnya jadi ia dengan cepat berlari mengejar Herlyn dan menghentikan pintu lift yang nyaris tertutup rapat dengan tangannya.
Herlyn hanya diam menatap Bisma yang bergerak masuk kini, dan ketika pintu lift perlahan tertutup rapat, Herlyn masih tidak bersuara walaupun Bisma terlihat kualahan mengatur nafasnya saat ini.
"Maafkan aku!" Ucap Bisma, ia masih mengatur nafasnya namun Bisma tetap berusaha meminta maaf sambil menghadap kearah Herlyn.